Oleh: Viviana Mulyani
Mensyukuri Kemerdekaan sebagai Anugerah Tuhan
Kemerdekaan adalah kerinduan dari setiap orang untuk bebas bertindak tanpa tekanan, namun harus memposisikan dirinya tidak bertentangan dengan aturan dan undang-undang yang berlaku di setiap negara.
Namun, seringkali kita tidak mendapatkannya, karena kita memang tidak memahami makna kemerdekaan itu sendiri. Seperti bunyi Pembukaan UUD 1945 “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”. Kemerdekaan itu ialah Hidup tanpa penjajahan dan tanpa intimidasi/ tekanan,hidup dengan potensi maksimal,hidup yang mampu mengalahkan setiap musuh jiwa untuk meniadakan rasa takut dan hidup untuk mengalami rencana Tuhan Yesus Kristus yang sempurna dalam hati kita.
Baca: Mengeksplorasi 'Keindahan Labuan Bajo' Melalui 'Film Pendek'
Hari ini (17 Agustus) merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Indonesia merayakan kemerdekaannya setiap tanggal 17 Agustus. Perayaan kemerdekaan Indonesia dikenal dengan nama HUT RI. Setiap perayaan hari merdeka bangsa Indonesia selalu memeriahkannya dengan berbagai macam perlombaan.
Hari ini juga menjadi hari bersejarah bagi lembaga pendidikan SDI Beci dan pemerintah desa Wae Mowol,untuk pertama kalinya kami melaksanakan upacara bendera bersama di kantor desa Wae Mowol yang terletak di puncak Golo Rampas,Ambe.
Petugas upacara adalah siswa/siswi SDI Beci sedangkan pembina upacara adalah Bapak Florianus Hibur selaku Kepala Desa Wae Mowol. Unik dan tak terlupakan tentunya,paduan suara yang diiringi musik tradisional dan pesertanya menggunakan pakayan bernuansa budaya .mewarnai kemeriahan HUT RI yang ke 77
Usai upacara apel bendera, ada juga kegiatan penampilan atraksi dari anak – anak SDI Beci. Mereka menampilkan wajah penuh ceria dan senyuman kemerdekaan yang seolah olah memberitahu para penonton bahwa mereka telah merdeka lahir batin dan mereka telah merdeka dari keterikatan masa lalu.
Baca: Merekalah "Filsuf" yang Sesungguhnya
“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” Galatia 5:1. Apa yang kita lakukan di dunia ini seharusnya menjadi cara kita menghayati hidup iman kita. Termasuk dalam kehidupan bernegara. Tanggung jawab kita kepada negara sepatutnya tidak lepas dari nilai-nilai injil Tuhan. Misalnya, tidak boleh korupsi sebagai penghayatan perintah ketujuh dari 10 perintah Allah. Taat protokol kesehatan dari pemerintah sebagai cara kita menghargai kesehatan yang merupakan anugerah Tuhan. Hari ini kita merayakan hari Kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan merupakan anugerah Tuhan. Semoga cara hidup iman kita membantu kita menjaga kemerdekaan negara kita. Salam merdeka.
.jpg)
