Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Adu Nasib Dibalik Dinding Pelupu; Terobosan Baru Bagi Adik-adik SMPN Satap Wela Pandang Di Kec. Elar Selatan

Wednesday, December 15, 2021 | 00:00 WIB Last Updated 2022-12-19T20:21:15Z

 

Adu Nasib Dibalik Dinding Pelupu;  Sebuah Terobosan Baru Bagi Adik-adik SMPN Satap Wela Pandang   Di Kec. Elar Selatan
Foto istimewah

SMPN Satap Wela Pandang adalah sebuah nama lembaga yang tidak asing bagi saya, sekolah ini terletak di Bebong, Desa Golo Linus, Kec. Elar Selatan, yang selama ini banyak orang menilai sebagai daerah yang terpencil dan terisolir. Letak topo grafis tempat SMPN Satap Wela Pandang dibangun di luar kintal perkampungan warga, sehingga transportasi perjalanan dari rumah kesekolah terkesan agak jauh. Namun hal itu tidak merasa kurang kebahagiaan bagi adik-adik SMP, nyatanya mereka masi setia untuk belajar dan belum Move On walau masi menggunakan dinding pelupu dan berlantai tanah. 

Keresahan yang dialami oleh adik-adik SMPN Satap Wela Pandang selama ini adalah tidak memiliki fasilitas sekolah yang lengkap, mulai dari gedung sekolah, perpustakaan, computer dan jaringan internet. Masalah ini menjadi cukup serius untuk SMPN Satap Wela Pandang dan juga di berbagai sekolah lain di wilayah Elar Selatan. Sangat mengesankan, seharusnya  Pemerintah Manggarai Timur harus jeli dalam melihat persoalan pendidikan, karena yang menerima tongkat estavet kepemimpinan untuk selanjutnya di MATIM adalah anak-anak yang masi dalam bangku sekolah. 

Baca juga: Ketika Bencana Itu Datang, Jemari Sedemikian Cepat Melebihi Tsunami

Sebagai generasi penerus, tentu saja saya menulis persoalan ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian khusus terhadap adik-adik saya di SMPN Satap Wela Pandang. Karena bagi saya, mereka adalah generasi penerus yang bisa merubah suatu lingkungan. Sehingga mereka perlu didorong melalui  pendidikan. Dalam situasi pandemi sekarang, tuntutan pendidikan bisa digunakan melalui sistem daring dan berbagai cara lain untuk membantu mereka dalam memperkaya ilmu pengetahuan. 

Ironisnya dalam situasi pandemi ini adalah Pemerintah boleh menganjurkan bagi setiap lembaga pendidikan untuk menggunakan sistem daring, tetapi yang terjadi di lapangan malah tidak seperti yang dianjurkan, contohnya seperti di wilayah Elar Selatan khususnya di SMPN Satap Wela Pandang yaitu listrik (PLN) tidak ada,   jaringan internet sangat susah, fasilitas sekolah seperti computer, leptop sangat minim, apakah dengan permasalahan ini, masih layakkah setiap sekolah untuk menerapkan sistem daring?  Bagi adik-adik di SMPN  Wela Pandang, mereka harus menerima kenyatan yang pahit, karena gedung dan perlengkapan sekolah seperti computer, leptop dan jaringan internet sangat minim. Hal ini pulah dapat menghambat dalam proses belajar mengajar.

Baca juga: Kekuatan Gempa 7,59 LS di Larantuka Sangat Terasa di Manggarai, Ini kata Warga

Berbicara tentang internet. berarti berbicara tentang keadaan atau realitas yang kita hadapi sekarang ini. Dengan munculnya internet berbagai pertanyaan dan diskusi seputar hakikat realitas mengemuka sangat dibutuhkan, terlebih karena Ia menciptakan ruang (ruang siber) untuk berbagai kegiatan dan interaksi dengan guru dalam sekolah atau realitas diluar dirinya.  Pada tataran ini, internet sangat penting untuk dikonsumsi publik, khususnya bagi para siswa dan mahasiswa yang masi menempu pendidikan dalam hal  meng Up Date tugas yang diberikan oleh guru/dosen. Masalah jaringan internet di wilayah Elar Selatan suda lama belum di tangani oleh pemerintah MATIM. 

Jika permasalahan ini tidak cepat ditangani oleh (Pemerintah MATIM), maka bukan tidak mungkin, empat atau lima tahun ke depan adik-adik SMPN Satap Wela Pandang dan adik-adik berbagai sekolah yang ada di Kec. Elar Selatan, khususnya dari tingkat sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah akan kehilangan pengetahuan tentang teknologi internet. Alasan dasarnya karena computer dan jaringan internet sangat minim. Dan hal ini pula akan mengakibat menurunnya daya persaingan anak-anak dalam kontestasi pendidikan tingkat nasional maupun internasional. 

Baca juga: Daftar 5 Bank Penyalur UMKM di Indonesia, Apa Saja?

Keadaan di wilayah Elar Selatan hari-hari ini makin hancur, bukan hanya fasilitas sekolah, tetapi juga menyangkut dengan transportasi dan listrik. Keadaan seperti ini akan mempengaruhi di berbagai bidang sektor, diantaranya; Seperti minimnya pelayanan kesehatan, daya saing pemasaran sangat menurun Di mana bahan seperti sayur, pisang, advokat, jeruk dan bahan komuditi lainnya dibuang-buang tanpa dirupiahkan. Hal tersebut karena transportasi menuju pasar sangat sulit di jangkau. Runtuhnya pendapatan di Elar Selatan diakibatkan oleh jalur transportasi dan listrik yang belum memadai. Sehingga semua bidang dalam sektor manapun tidak menjalankan secara efektif. Persoalan-persoalan ini sangat membutu campur tangan Pemerintah MATIM dalam mengendali sistem pertahanan masyarakat.

Dalam sistem pendidikan, untuk menghasilkan generasi yang kuat dan cerdas tentu harus dibarengi dengan pendidikan yang layak dan memiliki fasilitas sekolah yang lengkap, Hal demikianlah yang  ditungguh oleh Siswa/I di Elar Selatan. Kerap kali  mereka dijadikan sebagai sarana untuk mengubah suatu lingkungan masayarakat. Bahkan peran pendidikan bagi kaum mudah dan anak-anak dalam bangku sekolah sangat penting bagi sesama manusia, baik dalam mencetak akal sehat juga mampu untuk membangun sikap kritis di tenga problem masyarakat. Bangunan peradaban sesama manusia tidak akan terkonstruksi secara sistematis tanpa peran serta keterlibatan anak dan kaum muda dalam rana prubahan masyarakat. Oleh karena itu partisipasi aktif dari anak-anak dan kaum muda sangat di harapkan oleh masyarakat untuk mengubah lingkungan yang tertinggal. 

Baca juga: Tindakan Konkret dan Iman Sejati Untuk Keselamatan Sesama

Sehingga pada konteks ini, ruang pendidikan di wilayah kecamatan maupun  pedesaan di wilayah Elar Selatan perluh diperhatihkan dengan baik oleh Pemerintah MATIM, agar generasi-generasi muda yang sedang menempuh pendidikan tidak terjebak dalam praktik hidup ditengah dunia yang sedang bergejolak dengan berbagai persoalan masa kini. Mereka sepatutnya harus menerima tempat (Sekolah) yang layak dalam  membinah mental dan karakter. 

Demokratiasi pendidikan di tiap-tiap lembaga pendidikan itu sangat penting, hal ini selain menambah daya kritis dan pemikiran konseptual di tengah hidup masyarakat, juga dapat mewujudkan civel society dalam peradaban sesama manusia. Dalam UU No. 20 2003 pasal 13 ayat 1 menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Implementasi pendidikan pada konteks ini adalah bukan hanya siswa/mahasiswa tetapi juga bagi masyarakat luas (Toto Suharto, 2016: 140).

Kemajuan peradaban manusia sebagian besar ditentukan oleh dayah ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Makin tinggi tingkat penguasaan Iptek, makin maju pula peradaban suatu wilayah dalam lingkungan masyarakat. juga tingkat kualitas sumber daya manusianya. salah satu sarana yang paling efektif dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. hal ini dituliskan oleh Jalaluddin dkk, (Jakarta. 2013:202).  

Oleh sebab itu sasaran utama yang dilakukan oleh Pemerintah MATIM untuk pengembangan sumber daya manusia di wilayah Elar selatan adalah dengan memprioritaskan pembangunan sarana pendidikan. Sejalan dengan tujuan tersebut, disusunlah suatu sistem pendidikan yang layak dan serasi dengan tujuan pegembangan sumber daya manusia sebagai pendukung nilai-nilai budaya bagi peningkatan kemajuan peradaban yang dimiliki oleh masyarakat Elar Selatan.

Seperti yang di idealkan oleh Presiden Joko Widodo, bahwa pembangunan itu harus di mulai dari pedesaan menuju kota, karena titik persoalan yang paling krusial itu ada pada masyarakat pedesaan. Maka titik tolak utama yang dilakukan oleh pemerintah MATIM adalah bukan hanya memperhatikan pembangunan di kota melainkan harus pergi ke lingkungan masyarakat yang sedang marak dengan persoalan. Pembangunan di wilayah Elar Selatan sampai sejauh ini masih sangat minim, hal ini terjadi karena tidak ada pemerataan pembangunan.


Oleh: Febri Nala

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Adu Nasib Dibalik Dinding Pelupu; Terobosan Baru Bagi Adik-adik SMPN Satap Wela Pandang Di Kec. Elar Selatan

Trending Now

Iklan