Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Pemandu Wisata dan Keterampilan Berkomunikasi

Thursday, August 25, 2022 | 12:26 WIB Last Updated 2023-02-08T08:30:36Z

 

Pemandu Wisata dan Keterampilan Berkomunikasi
Pemandu Wisata dan Keterampilan Berkomunikasi



Oleh: Katarina H. Pandang*


Saya coba memberikan pendapat terkait pentingnya keterampilan berkomunikasi bagi calon pemandu wisata yang sering disebut guide. Kita tahu bahwa pemandu wisata bertugas untuk melayani tamu baik lokal mapun internasional (turis mancanegara). Guide diharuskan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.


Baca: Merindukan Kandidat Kades 'Bertukar Gagasan' dalam Ruang Publik Digital


Pelayanan yang terbaik itu, salah satu caranya adalah membangun komuikasi yang baik dengan para tamu. Hal itu sangat penting karena saat melayani orang, kita perlu berkomunikasi dengan baik.


Itulah sebabnya seorang guide harus belajar menguasai bahasa, baik bahasa nasional maupun bahasa asing (terutama Bahasa Inggris). Dengan penguasaan bahasa yang baik, guide bisa ‘nyambung’ dengan turis.


Selain menguasai Bahasa asing, guide juga harus percaya diri. Salah dan benar itu, masalah kedua. Tetapi, yang terpenting adalah kita berani mengutarakan pendapat kita. 


Hal lainnya adalah guide harus mempunyai wawasan yang luas. Tamu akan senang mendengar ‘omongan’ guide yang kaya informasi, penting dan bermanfaat dibandingkan mendengar topik yang menurut menurut mereka tidak bermanfaat.


Untuk itu, seorang guide harus mengetahui nama, sejarah, dan hal-hal unik sebuah obyek agar bisa disampaikan kepada pengunjung melalui teknik komunikasi yang baik. 


Baca: Merekalah "Filsuf" yang Sesungguhnya


Dengan komunikasi yang baik, perjalanan dan kegiatan dari para pengunjung, bisa berjalan lancar. Pengunjung akan senang jika pemandu mereka bisa berkomunikasi dengan tutur kata yang baik, ramah, dan mengerti dengan kemauan mereka. 


Guide juga harus menyesuaikan diri dengan lawan bicaranya. Mengapa? Kita tahu bahwa sifat orang itu berbeda. Sebagai contoh, guide harus tahu caranya agar ‘anak dari seorang turis’ tidak merasa bosan dalam sebuah kegiatan perjalanan (trip). Juga, bagaimana seorang guide berkomunikasi dengan seorang turis asing (bule) yang umurnya 50-an ke atas. 


Yang tidak kalah pentingnya juga adalah bagaimana seorang guide menangani turisa yang banyak sekali kemauannya. Tentunya, semuanya itu membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik dan benar. Komunikasi yang baik pasti membuat tamu merasa senang dan nyaman.


Karena itu, saya berharap agar proses pembalajaran dalam Mata Pelajaran Komikasi Industri Pariwisata dan Kepariwisataan (KIPK) di SMK Stella Maris perlu ditingkatkan kualitasnya, mulai penguasaan materi ajar, pilihan metode yang tepat, dan penggunaan teknologi pembelajaran yang baik.


Saya berpikir, pembelajaran KIPK ini, sangat penting di era sekarang. Apalagi Labuan Bajo sudah lebih maju dibanding dengan keadaan sebelumnya. Pembalajaran KIPK diharapkan bisa membantu siswa untuk lebih maju baik dalam hal pengetahuan maupun dalam aspek keterampilan, khususnya keterampilan berkomunikasi. 


Baca: "Arisan": Lebih dari Sekadar Kegiatan Kumpul-kumpul


Semoga ke depannya, akan banyak anak-anak yang mempunyai pikiran yang jauh, dalam ariti bukan hanya memikirkan masa sekarang, tetapi juga masa depan. Dengan itu, bukan hanya ‘orang luar’ yang datang bekerja di Labuan Bajo dan orang asli malah jadi pengangguran akibat kurangnya kesadaran dan pengetahuan.



*Penulis adalalah Siswi SMK Stella Maris, Kelas X-05 Usaha Layanan Wisata (ULP).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemandu Wisata dan Keterampilan Berkomunikasi

Trending Now

Iklan