Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Kwarran Satarmese Barat Gelar KMD, Bahas Ekonomi dan Kesehatan Reproduksi Remaja, Kok Bisa?

Suara BulirBERNAS
Saturday, March 11, 2023 | 11:47 WIB Last Updated 2023-03-13T03:51:42Z

Oleh: Nasarius Fidin

Penulis adalah pembina gudeb SMK Negeri 1 Satarmese)


Kwarran Satarmese Barat Gelar KMD, Bahas Tentang Ekonomi dan Kesehatan Reproduksi Remaja, Kok Bisa?
Kwarran Satarmese Barat Gelar KMD, Bahas Tentang Ekonomi dan Kesehatan Reproduksi Remaja, Kok Bisa? (foto ist.)




BernasINDO.id - Kwarran Satarmese Barat melibatkan kapus Narang dan Kadis perindustrian, perdagangan sekaligus PLT kadis pertanian menjadi pemateri pada hari tertentu tatkala kegiatan KMD di aula Lorenzo, paroki Maria Bunda Segala Bangsa Narang, kecamatan Satarmese Barat, kabupaten Manggarai, NTT, selama 6 hari, mulai Senin (6/03) hingga Minggu (12/03).


Baca: Penelitian Tindakan Kelas


Kapus Narang membahas kesehatan reproduksi kaum remaja, sedangkan Kadis perindustrian, perdagangan sekaligus PLT kadis pertanian berbicara tentang membangun ekonomi kreatif


Pelatih kwarcap Manggarai, David Mbuju, menerangkan pengetahuan ekonomi dan kesehatan reproduksi sangat berkaitan dengan dunia kepramukaan. Sebab nilai-nilai yang terungkap dalam pramuka, seperti janji trisatya dan dasa darma itu terwujud dalam pelbagai bidang kehidupan.


"Pengetahuan ekonomi dan kesehatan reproduksi sangat berkaitan dengan dunia kepramukaan. Ingat janji trisatya: (1) menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila, (2) menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat dan (3) menepati Dasa Dharma yakni (a) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, (3) Patriot yang sopan dan ksatria, (4) Patuh dan suka bermusyawarah, (5) Rela menolong dan tabah, (6) Rajin, terampil, dan gembira, (7) Hemat, cermat, dan bersahaja, (8) Disiplin, berani, dan setia, (9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, dan (10) Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan", ujar David Mbuju, (Jumat, 10/03/2023). 


Kakak David menerangkan, dalam pramuka, ada materi kesehatan terkait P3K, untuk itu, para pembina berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas dan karakter supaya bisa menjadi pembina yang beriman, berkualitas dan berkarakter bagi para peserta didik. 


"Tingkatkan dulu kualitas dan karakter serta keberimanan para pembina pramuka, dengan demikian apa yang dimilikinya akan disalurkan kepada adik-adik atau anggota gerakan pramuka di semua jenjang", terangnya.


Hal senada dikatakan ketua harian Kwarcab Manggarai, Kon Mitang  terkait relasi kontekstual pengetahuan kepramukaan dengan materi reproduksi remaja yang diberikan kapus Narang dan pokok bahasan ekonomi kreatif oleh kadis Manggarai.


"Materi yang diberikan kapus Narang dan kadis bidang ekonomi itu berhubungan dengan kegiatan kepramukaan. Reproduksi remaja dan membangun ekonomi kreatif, tujuannya supaya anggota pramuka itu mandiri, misalnya  menanam hingga waktu memanen hasil untuk kebutuhan sendiri dan juga keluarga. Itu yang disebut ekonomi kreatif dan mandiri", kata kakak Kon. 


Secara spesifik, kakak Kon mengatakan berkaitan reproduksi remaja, seorang pembina wajib mengetahui usia kaum remaja (7-21 tahun) agar metode pendidikan dan pembinaannya sesuai dengan situasi dan kebutuhan  mereka.


Kon Mitang melanjutkan, ekonomi berhubungan dengan darma yang kedua agar cinta alam dan kasih setia menjadi landasan perwujudan dan peningkatan produktivitas, kreativitas dan inovatif.  


"Pramuka tidak hanya bicara morse atau pengetahuan seputar kepramukaan tetapi juga materi-materi lain yang bermanfaat seperti membangun kehidupan seperti ekonomi, moral, spiritual dan kesehatan, sehingga orang yang bergelut dalam kepramukaan disebut orang kreatif", tambahnya.


Oleh karena itu, kata ketua harian Kwarcab Manggarai itu, seorang pembina tidak boleh berhenti untuk belajar, tetapi berusaha terus-menerus untuk meningkatkan mutu gerakan kepramukaan. 


Kon Mitang mengharapkan, para peserta pembina KMD berusaha untuk meningkatkan kualitas, teknik kepramukaan (tekpram) dan kegiatan oprasional (giatops). Hal itu menyangkut pengetahuan, kamampuan teknologi, IT, dan kemampuan-kemampuan lainnya. 


Selain kedua pelatih itu, Kapusdiklat Manggarai, Niko Romas juga memiliki konsep pemikiran sama terkait materi lain yang dapat diberikan dalam kegiatan KMD. 


"Materi-materi kesehatan reproduksi remaja dan membangun ekonomi kreatif itu dianggap di luar bahasan kepramukaan, tetapi sebenarnya ada kaitan erat dengan pramuka, contoh tentang reproduksi, di SKU penggalang, mulai dari SKU penggalang ramu, rakit, dan terap, salah satu materi yang perlu diketahui oleh peserta didik adalah hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi mereka", Niko Romas. 


Kakak Niko menyampaikan, anak-anak berusia penggalang sudah masuk pada masa pra-remaja. Mereka sudah harus tahu perbedaan laki-laki dan perempuan dan atau ciri-ciri pubertas laki-laki dan perempuan. 


Baca: Gelar KMD Mandiri Kwarran Satarmese Barat, Begini Kata Ketua Kapusdiklat dan Kwarcab Manggarai


Tentang Ekonomi kreatif, hemat Kapusdiklat Manggarai itu, pengetahuan tentang ekonomi kreatif merupakan bagian dari usaha pramuka yang memampukan para peserta didik membangun dunia kewirausahaan. 


"Dalam pramuka itu, ada materi-materi berkaitan dengan kewirausahaan, sehingga materi ekonomi kreatif bagian dari usaha pramuka yang dapat mendekatkan diri dengan hal-hal yang bisa membangun mereka dalam kewirausahaan", tambahnya.


Lebih lanjut, kakak Niko Romas mengatakan gerakan pramuka bermaksud untuk pembentukan karakter, pembinaan iman, pengasahan rasionalitas dan ketrampilan atau kecakapan  hidup. 


Membangun Ekonomi Kreatif


Dalam pertemuan hari ketiga, Kadis perindustrian dan perdagangan sekaligus PLT kadis pertanian, Livens Turuk menerangkan perwujudan pengetahuan-pengetahuan kepramukaan yakni pengadaan kebun contoh dengan maksud agar para peserta didik di gudeb masing-masing dapat menghidupi nilai dasa darma seperti cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 


"Kita adakan kebun contoh, syukur kalau di setiap kecamatan ada lahan kosong yang bisa kita gunakan untuk tanam jagung, sorgum, kedelai, cabe dan sebagainya. Soal bibitnya pemerintah yang siapkan, tinggal dikerjakan oleh kwartir cabang (kwarcab)", ujar kadis Livens.


Kadis Livens itu melanjutkan, jika ada lahan kosong seluas 5 hingga 10 hektar, manfaatkan supaya nantinya, kwarnas diundang untuk panen raya. 


"Kalau ada satu lahan luas, bagus, katakanlah 5  atau 10 ha supaya kita bisa undang kwarnas untuk panen raya", tutupnya.


Kesehatan Reproduksi Kaum Remaja


Kapus Narang, Hubertus Hantib menyampaikan, kesehatan reproduksi memiliki ruang lingkup  yang sangat luas mulai awal pembentukan hingga manusia itu bisa memeroleh keturunan. 


"Kesehatan reproduksi memiliki ruang lingkup cukup banyak, dari proses supaya ada hingga manusia itu bisa memperoleh keturunan, dari janin sampai dengan lansia, itu semua bagian kesehatan reproduksi", Hubertus Hantib.


Berkaitan dengan kesehatan reproduksi, kata kapus itu, tentunya kesehatan reprokdusi dan remaja dipahami satu persatu. 


Menurut Hubertus Hantib, kesehatan merupakan suatu keadaan yang sejahtera baik fisik, psikos/mental, sosial/relasi maupun spiritual.


Reproduksi dipahami sebagai cara membuat atau menghasilkan proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelangsungan hidupnya. 


Sedangkan remaja, hemat Hubertus, masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.


Hubertus Hantib menambahkan, kaum remaja perlu dibekali pelbagai informasi atau pengetahuan kesehatan reproduksi secara baik dan benar agar peziarahan kehidupan mereka berada pada rel kebenaran. 


"Kaum remaja perlu mengetahui informasi atau pengetahuan kesehatan reproduksi secara baik dan benar supaya terhindar dari  pelbagai persoalan yang dapat berdampak buruk bagi diri sendiri, keluarga dan lingkup sosial", tambahnya.


Lebih lanjut, kapus Narang itu menerangkan hal-hal yang perlu dihindari oleh kaum remaja agar tidak terjebak dalam penyimpangan sosial. 


"Hal-hal yang harus dihindari oleh kaum remaja seperti sex pranikah (usia dibawah 19). Selama ini banyak terjadi persoalan antara lain menikah sebelum usia produktif", terangnya.


Baca: Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 2412 Manggarai Pusat Pendidikan Dan Latihan Cabang “Golo Lusang”


Hubertus Hantib melanjutkan, tidak hanya kawin pranikah atau diluar nikah, ada banyak bahaya yang menimpa kaum remaja seperti narkotika, sex bebas, miras, merokok, berjudi, tawuran dan sebagainya. 


"Sex bebas akan berdampak pada penyakit menular seperti HIV, narkotika akan muncul sex bebas, alkohol bisa menyebabkan kemandulan, kanker, merokok mengakibatkan kanker paru-paru, jantung, dan penyemputan pembulih darah", tegasnya. 


Hubertus menyampaikan kesadaran terkait wawasan atau pengetahuan moralitas, spiritualitas dan kesehatan para peserta didik menjadi sangat penting dan hal itu merupakan tanggungjawab bersama.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kwarran Satarmese Barat Gelar KMD, Bahas Ekonomi dan Kesehatan Reproduksi Remaja, Kok Bisa?

Trending Now

Iklan