Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Mengatakan Bunda Maria Berdosa, Sama Dengan Menolak Ke-Allahan Yesus

Suara BulirBERNAS
Wednesday, May 10, 2023 | 09:04 WIB Last Updated 2023-05-10T02:21:48Z
Mengatakan Bunda Maria Berdosa, Sama Dengan Menolak Ke-Allahan Yesus
Mengatakan Bunda Maria Berdosa, Sama Dengan Menolak Ke-Allahan Yesus (Credit photo by: Soccom Dionova)




Menafsirkan gelar Bunda Maria dalam hal ini Bunda Maria Tak Bernoda (tak berdosa) tidak bisa ditafsirkan berdiri sendiri. Gelar Bunda Maria Tak Bernoda (Immaculada Concepcion) memiliki hubungan yang sangat erat dengan gelar Maria Bunda Allah (Theotokos). Demikian juga ketika membaca dan manafsirkan teks Kitab Suci, selalu dalam konteks keterkaitan antara bab maupun ayat yang satu dengan bab dan ayat yang lain.


Maria Bunda Allah


Maria Bunda Allah (Theotokos) adalah salah satu gelar yang sangat penting yang diberikan oleh Gereja kepada Maria. Maria dimuliakan oleh Allah melebihi ciptaan-ciptaan lainnya karena Maria memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Allah. Ia melahirkan Allah, merawat Allah, mengajarkan Dia tentang kehidupan, mengikutiNya selama pelayanan-Nya, dan berada di kaki salib ketika Yesus yang adalah Allah dan Manusia wafat.


Baca: Anak Muda Yang Menjauh Atau Paroki Yang “Menjauhkan” Anak Muda?


Sebagian orang mungkin berpikir bahwa Maria tidak melahirkan Allah, dia melahirkan Yesus. Betul, tetapi Yesus adalah Allah. Memanggil Maria sebagai Bunda Allah itu tidak berarti bahwa dia menciptakan Trinitas atau bahwa Maria sudah ada sebelum Allah ada. Menjadi seorang ibu berarti mengandung dan melahirkan seorang pribadi. Allah adalah Tritunggal dari tiga pribadi Ilahi: Bapa, Anak dan Roh Kudus. 


Satu dari tiga pribadi itu adalah: Anak, yang menjadi Manusia dan memiliki seorang ibu (Gal 4:4). Secara logis, kalau diikuti secara mendalam maka Wanita atau Maria adalah Bunda Allah karena melahirkan seorang pribadi dari Allah Tritunggal (Anak) yang menjadi Manusia.


Ibu tidak melahirkan kodrat atau kemanusiaan, mereka melahirkan pribadi. Pribadi yang dilahirkan oleh Maria adalah Pribadi Kedua dari Allah Tritunggal: Allah Putera yang diberi nama Yesus oleh Maria dan Yoseph. Bahkan beberapa dari kalangan Protestan memahami bahwa Maria harus dimuliakan dengan jalan atau cara ini. 


Timothy George mengatakan bahwa; “ Para pengikut atau jemaat Evangelic bisa dan seharusnya bersama dengan Gereja Katolik dalam merayakan keperawanan Maria sebagai Bunda Allah, yang melahirkan Allah.”


Martin Luther dengan tegas mengatakan; “Laki-laki memadahkan kemuliannya dalam satu kata, memanggil dia sebagai Bunda Allah.” (Why Ww’re Catholic, “Why We Honor Mary”, Trent Horn, Catholic Answer Press, California, 2017, 161).


Dikandung Tanpa Noda Dan Diangkat Ke Surga


Maria dikandung Tanpa Noda pertama-tama tidak menunjukan keajaiban Yesus yang dikandung oleh Maria yang tetap perawan. Sebaliknya ungkapan ini berarti bahwa Maria sendiri dikandung tanpa noda dari dosa asal.


Baca: Perayaan Minggu Palma di Stasi Stella Maris Wae Cepang, Koor KBG Benteng dan Wae Maras Tampil Wow


Sarana norma untuk dibebaskan dari dosa asal adalah melalui Sakramen Baptis, tetapi Allah bebas memberikan rahmatNya kepada siapapun yang Dia pilih. Dia sudah tahu, bahwa Maria akan menjawab YA untuk menjadi Bunda dari AnakNya, bahkan sejak Maria dikandung, Allah sudah memberikan karunia rahmat yang melimpah kepada Maria.


Dalam Injil Lukas 1:28, Malaikat Gabriel berkata kepada Maria; “Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan bersamamu!” Dalam terjemahan Yunani, kata “yang dikaruniai” (dirahmati) mengacu pada memiliki rahmat sebagai kualitas yang abadi dan sempurna.


Tetapi bukankah Alkitab mengatakan bahwa semua manusia telah berbuat dosa (Rom 3:10)? Jika ini benar, lalu bagaimana mungkin Maria dikandung tanpa noda dosa?


Pertama, bagian itu merujuk pada kebenaran bahwa baik Yahudi maupun non Yahudi adalah pendosa dan membutuhkan Kristus. Dalam Roma 9:11, Paulus mengatakan bahwa sebelum Ishak dan Esau lahir mereka belum melakukan yang baik dan yang buruk. Jutaan manusia meninggal pada masa bayi, jauh sebelum mereka mencapai usia dimana mereka menilai dan mempertanggungjawabkan moral, dan dengan demikian mereka tidak pernah melakukan dosa pribadi.


Tetapi apakah semua manusia lahir dengan membawa dosa asal? Tidak! Karena Yesus yang adalah manusia dan Dia lahir tanpa dosa asal. Jika kita mengatakan bahwa Yesus adalah pengecualian karena Dia adalah Allah atau Adam baru yang karena ketaatanNya membatalkan kejahatan Adam pertama, maka kita juga memiliki ruang pengecualian lain: Maria, Bunda Allah dan Hawa baru yang karena ketaatannya pada Allah membatalkan kutukan yang dibawa oleh Hawa lama. 


Pada abad kedua, Santo Ireneus pernah mengatakan demikian; “tali pengikat karena ketidaktaatan Hawa telah dilepaskan berkat ketaatan Maria. Apa yang telah diikat oleh Hawa karena ketidakpercayaan telah dilepaskan oleh Perawan Maria karena iman.”


Baca: OMK ST. Stefanus Kende Melahirkan Pemimpin Baru Periode 2023-2026


Akhirnya, Allah Putera (Yesus) menunjukkan KasihNya yang luar biasa kepada ibunya dengan mengangkat tubuh dan jiwanya kedalam Surga pada akhir hidupnya.


Didalam Perjanjian Lama, Allah mengangkat atau mengambil tubuh dan jiwa Elisah masuk kedalam surga sebelum dia meninggal dunia (2Raja-raja 2:11). Gereja juga mengajarkan bahwa Maria juga diangkat ke Surga dan dalam Kitab Wahyu 12:1 menggambarkan seorang perempuan di Surga yang berselubungkan matahari yang melahirkan Mesias. Dia muncul tepat setelah penglihatan Tabut Perjanjian yang mana berisikan Sabda Allah yang tertulis pada loh batu. Maka pantas jika wanita itu adalah Maria karena dia adalah Tabut Perjanjian Baru, yang melalui tubuhnya Firman Tuhan menjadi Manusia yaitu Yesus Kristus.


Dari penjelasan ini menjadi jelas bahwa:


1. Maria dikandung tanpa noda dosa karena sejak awal Allah telah memilihnya menjadi Bunda Allah yaitu Ibu dari Pribadi kedua Trinitas: Anak. Maria sebagai Bunda Allah mempertegas ke-Allahan pribadi kedua: Anak (Yesus) dalam persekutuan Trinitas.

2. Mengatakan Maria juga seorang pendosa, sama saja menolak ke-Allahan Yesus sebagai Priada kedua dalam Trinitas: Allah Putera.

3. Maria dikandung tanpa noda karena ia tetap Perawan, tidak terkena dosa asal sejak dalam kandungan karena kehendak bebas Allah telah memilih dan mengaruniakan kepadanya kepenuhan rahmat sejak dalam kandungan dan diangkat ke Surga jiwa dan badannya.


Sumber:  Why Ww’re Catholic, “Why We Honor Mary”, Trent Horn, Catholic Answer Press, California, 2017, 161-165.


Manila: 10-Mei, 2023

Pater Tuan Kopong msf

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mengatakan Bunda Maria Berdosa, Sama Dengan Menolak Ke-Allahan Yesus

Trending Now

Iklan