Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Mengapa Masih Tetap Sebagai Seorang Kristen Katolik?

Sunday, December 12, 2021 | 23:01 WIB Last Updated 2021-12-12T16:08:27Z
Mengapa Masih Tetap Sebagai Seorang Kristen Katolik?


Kalian sudah mendengar bahwa yang sebelumnya adalah seorang Kristen Katolik, sekarang tidak lagi menjadi seorang Kristen Katolik. Kalian sudah mendengar bahwa yang sebelumnya adalah seorang Kristen Katolik, sekarang sudah tidak percaya lagi kepada Tuhan. Bahkan kalianpun sudah mendengar kesalahan para imam, para uskup, korupsi dalam Gereja dan lain sebagainya.

Baca juga: Reposisi Perempuan Dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak

Tapi mengapa kalian masih di sini? Mengapa kalian masih rajin mengikuti Perayaan Ekaristi? Mengapa kamu masih tetap sebagai seorang Kristen Katolik? 

Yesus sendiri pernah mengalami situasi seperti ini. Dimana Ia dikhianati oleh Yudas (Mat 26:14-16), disangkal oleh Petrus (Luk 22:54-62) bahkan ketika Ia ditangkap para murid lainnya justru melarikan diri (Mrk 14:50). Dalam situasi seperti itu, Yesus bisa saja memanggil dan membentuk kelompok 12 yang baru dan mempercayakan pemberitaan Injil kepada kelompok yang baru.

Tapi mengapa Yesus masih datang menemui mereka? Mengapa Ia tidak membentuk kelompok yang baru? Mengapa Ia masih memilih tinggal bersama mereka?

Pertama; Karena Yesus memilih untuk dewasa (mature) dan berkembang. Hanya orang yang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan yang dewasa secara spiritual yang memiliki kemampuan untuk mengampuni. Maka Yesus memilih untuk tetap tinggal dengan para murid-Nya dan tidak membentuk kelompok yang baru agar menjadi contoh kedewasaan spiritual bagi para murid-Nya masih belum dewasa secara spiritual. Yesus tetap memilih tinggal bersama mereka, karena Yesus ingin membawa para murid-Nya ke level kedewasaan yang lebih tinggi, yaitu: Pengampunan.

Baca juga: Kemarahan: Jembatan Kekusutan Tak Berujung

Pengalaman Yesus ini juga dialami oleh kita. Sering kita disakiti oleh para imam, disakiti oleh umat; “tapi mengapa kita masih di sini, tetap sebagai seorang Kristen Katolik?” Kita masih tetap setia sebagai seorang Kristen Katolik karena kita juga ingin menjadi dewasa secara rohani (spiritual). Meskipun kita kecewa, kita terluka oleh karena kelakukan para imam yang sombong, materialistis dan tuntutan umat yang seringkali mengecewakan namun kita masih tetap di sini sebagai seorang Kristen Katolik karena kita ingin dewasa dan berkembang secara rohani melalui kekuatan pengampunan.

Kedua; Karena luka Yesus. Kita tentu masih ingat ketika Yesus meminta Tomas untuk memasukan jarinya ke lubang bekas paku di tangan dan lambung Yesus (Yoh 20:24-29). Gereja juga penuh luka karena kesalahan para imam, kesombongan umat, kesalahan umat dan lainnya. Kita juga memiliki alasan untuk meninggalkan Gereja yang sudah terluka dan “dikotori” oleh perilaku buruk kaum berjubah maupun umat.

Tetapi mengapa kita masih disini, tetap sebagai seorang Kristen Katolik? Karena luka Yesus menyatakan kebenaran bahwa Kesucian Gereja bukan karena kesucian ataupun kekudusan umat, melainkan Kesucian Gereja karena Rahmat Allah yang Kudus.

Karena jika Gereja seperti sebuah perusahaan atau koorporasi, dalam sejarah perjalanan Gereja yang sudah sekitar 2000-an tahun pasti sudah lama hancur.  Karena sedemikian banyak kesalahan kaum berjubah dan umat, pasti Gereja sudah lama hancur. Tetapi dibalik semua kekurangan dan kesalahan itu, Gereja masih tetap berdiri hingga hari ini bukan karena pekerjaan kita manusia, melainkan karena Karya Rahmat Allah.

Maka ketika melihat luka Gereja, sadarlah bahwa Tuhan mengundang kita untuk menyentuh luka itu. Dan melalui luka itu kita dimampukan untuk melihat bahwa itu adalah rahmat. Bukan keindahan wajah, bukan popularitas dan kepintaran yang menjaga Gereja untuk tetap tegak berdiri. Itu adalah semata-mata karena Rahmat Allah.

Mengapa kita tetap sebagai seorang Kristen Katolik?

Saya tetap menjadi seorang Kristen Katolik terlepas dari segala kesalahan yang saya lakukan karena saya memilih untuk berkembang secara rohani daripada menjadi kekanak-kanakan. Karena Pengampunan adalah tanda yang bagus dari kedewasaan spiritual atau rohani. 

Saya tetap menjadi seorang Kristen Katolik terlepas dari luka-luka Gereja, terlepas dari luka-luka umat yang telah dilakukan kepada Gereja, karena itu adalah tanda bahwa disamping banyak kesalahan yang dilakukan oleh umat beriman dan Gereja juga masih tetap tegak berdiri meskipun selalu mengalami penganiayaan, penindasan dan pemboman menunjukan bahwa itu bukan karya dan keberhasilan manusia melainkan karena karya Rahmat Allah disamping kelemahan dan kesalahan manusia.

Kita tetap menjadi seorang Kristen Katolik karena dari dalam luka Gereja Rahmat Allah bekerja dengan sangat kuat. Umat Allah yang berdosa juga menjadi kesempatan bagi kita untuk menjadi dewasa dan berkembang secara rohani untuk mengampuni dan tidak lagi menjadi kekanak-kanakan.

Rahmat dan Pengampunan menjadi alasan mengapa kita tetap bertahan sebagai seorang Kristen Katolik karena itu adalah Rahmat Allah dan bukan pekerjaan manusia, itu adalah Pengampunan dan bukan budaya pengucilan.

Manila: 12-Desember 2021

Pater Tuan Kopong MSF

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mengapa Masih Tetap Sebagai Seorang Kristen Katolik?

Trending Now

Iklan