Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

5 Musim Berdampak Pada Naiknya Harga Saham di Era Tehnologi

Monday, January 17, 2022 | 16:30 WIB Last Updated 2022-03-20T05:22:20Z
5 Musim Berdampak Pada Naiknya Harga Saham di Era Tehnologi


Di era tehnologi sangat dikenal dengan yang namanya investasi. Dalam dunia investasi, ada 5 musim yang sangat berdampak pada indeks harga saham gabungan (IHSG). Faktor fundamental perusahaan, kondisi geopolitik Tanah Air, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, dan beberapa faktor eksternal bisa menjamin peningkatan atau naiknya harga saham. Apa saja 5 musim jual beli saham yang wajib diketahui?

Baca juga: Cryptocurrency (Bitcoin) Geserkan Mata Uang Rupiah di Indonesia, Ini Penjelasannya

1. Window Dressing

Strategi Window Dressing digunakan untuk mendesain terkait keindahan portofolio sahamnya. Para manager memindahkan portofolio dengan kinerja yang bagus ke saham dengan proyeksi terbaik. 

Window dressing dimulai tiga bulan terakhir yang dapat menjanjikan peningkatan harga saham. Periode ini sebaiknya dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja yang baik agar penghasilan semakin besar.

Baca juga: Ruhut Ancam Penjarakan Dosen UNJ Terkait Laporkan Gibran dan Kaesang ke KPK

2. Santa Claus Rally

Selama dua minggu terakhir bulan Desember dan memasuki dua hari perdagangan pertama tahun baru, ada sebuah fenomena yang nilai pasar sahamnya melonjak tinggi. 

Santa Claus Rally sangat terkait dengan pertimbangan pajak. Periode ini sangat membantu para investor yang membeli saham dengan bonus liburan.

Baca juga: Para Artis dan Sejumlah Perusahaan Internasional Bangun Ruang Digital di Metaverse

3. January Effect

Pada periode ini, para investor meyakini harga pasar saham bergerak naik. Pasalnya bulan Januari diakui sebagai bulan pertama dalam kalender sehingga orang-orang atau lembaga-lembaga keuangan mulai mengatur rencana keuangannya. 

Januari effect sangat baik bagi para investor karena pada periode ini lebih khusus dua minggu pertama terkadang jual-beli saham naik. Namun musim ini tak sebanding dengan window dressing.

Baca juga: Korupsi Dana Desa Sebesar 487 Juta, Mantan Kepala Desa Kaligunting Jadi Tersangka

 4. Sell in May and Go Away

Pada periode ini, para pemain sering melakukan aksi jual saham. Para investor menganggap 6 bulan antara bulan Mei dan Oktober merupakan periode negatif pergerakan saham. Banyak saham dijual supaya terhindar dari kemungkinan penurunan harga saham yang lebih rendah dari bulan lainnya. 

5. Earning Season

Periode ini terkait laporan keuangan perusahaan banyak dipublikasikan. Periode ini berkisar pada bulan April, Juli, Oktober dan juga Januari. Setiap perusahaan wajib memberikan laporan keuangan secara kuartalan lebih khusus perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia (BEI).

Dengan mempelajari 5 musim di atas, para investor berusaha untuk melakukan jual-beli saham sehingga keuntungan dapat diperoleh. Mereka tahu saat kapan harga saham naik ataupun turun. (er/bi)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 5 Musim Berdampak Pada Naiknya Harga Saham di Era Tehnologi

Trending Now

Iklan