Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Kumpulan Puisi Karya Fransiskus Ndejang

Suara BulirBERNAS
Tuesday, April 26, 2022 | 07:12 WIB Last Updated 2022-04-26T00:47:49Z
Kumpulan Puisi Karya Fransiskus Ndejang
Kumpulan Puisi Karya Fransiskus Ndejang


Kumpulan puisi karya Fransiskus Ndejang yang berjudul untuk Guruku, Hutan Bowosie Quovadis, Negeri Antah Brantah, Negeri Antah Brantah, Bergeraklah Untuk Negeriku, Gerakan Masyarakat  Makan Ikan sangat kontekstual  untuk masyarakat. Simak puisi berikut ini.

Baca: Sahabat Sejatiku (Puisi Fransiskus Ndejeng)

Untuk Guruku

Guruku....! Tugasmu  sungguh mulia mencerdaskan anak bangsa

Guruku...! Tugasmu mulia mewartakan titah kebenaran sang ilahi 

Guruku....! Tugasmu sungguh mulia memanusiakan manusia berbudi luhur,  berkarakter dan berakhlak mulia

Guruku....! Tugasmu bagaikan seniman sejati tanpa batas tanpa celah tanpa lelah mendidik anak negeri

Guruku....! Tugasmu bagaikan seorang musafir bertualang melanglang buana pikiran sepanjang waktu 

Guruku....! Tugasmu bagaikan obor di tengah kegelapan dunia yang membawa terang 

Guruku...! Tugasmu ibarat nabi masa kini untuk meretas radikalisme pendidikan 

Guruku...! Tugasmu sungguh luar biasa menata gerbang masa depan anak bangsa 

Guruku...! Tugasmu senantiasa ditantang mengancam profesimu yang mulia 

Guruku...! Dahulu suaramu dipuja dan dipuji untuk anak negeri, saat ini, suaramu bagaikan macan ompong tak didengar lagi 

Guruku...! Dahulu di ujung rotan ada mas, sekarang di ujung rotan ada rutan 

Guruku...! Bersabarlah selalu untuk mendidik anak negeri dalam suka dan duka 

Guruku...! Bersabarlah selalu, banyak orang jadi pemimpin bukan karena siapa-siapa 

Guruku. ..! Tugasmu semakin ditantang semakin menantang demi profesimu yang mulia

Guruku...! Tuhan tak mungkin tak mendengar doamu, air matamu demi perjuangan nasib  anak negeri dari Sabang Merauke,  dari Miangas sampai ke Ronda( Rote Ndao). Guruku...!  Engkau seorang pahlawan pembangun manusia cendekia tunas bangsa tanpa sekat SARA.

Guruku...!  diridhoi oleh Allah Sang Khalik di Sorga abadi  !

(Puisi ini disusun hari Senin, 25 April 2022. Atas refleksi seorang penulis atas semakin berat dan besarnya tantangan untuk menjadi seorang guru masa kini dan apalagi masa depan). 

Baca: Sapu Tangan Tuhan (Cerpen Efrem Danggur)

Hutan Bowosie Quovadis!

Nasibmu dahulu dan sekarang, Alfa dan omega,hutan Bowosie 

Kau terhempas oleh giatnya pembangunan fisik ala BOP yang membawa angin sorga di dunia ini...

Kisahmu masa lalu kian dikenang sepanjang hayat, Khasak khusuk tak tertahan atas klaim semua pihak 

Nasibmu dahulu dan sekarang, Alfa dan omega, terus  bergelayut dalam riak dan gelombang protes warga...

Aku merindukan hutan Bowosie yang aman tenteram, Damai dan sejahtera  untuk semua warga negara yang tercinta...

Aku merindukan hutan Bowosie yang tersimpan dalam kenangan manis yang tiada taranya 

Membuat adem, sejuk, indah dan memesona jiwa dan raga yang tak berkecamuk meriuh rendah sang pemangku  kebijakan di negeri yang aman sentosa ini

Aku merindu pesan syarat makna dari semua pemangku kepentingan, untuk kepentingan bersama demi kesejahteraan rakyat  yang tak  terluka perasaan dan air mata 

Oh... Indahnya  Hutan Bowosie engkau bak seorang  gadis cantik menawan hati, memesona jiwa untuk direnggut keperawananmu yang diam, sepih, sunyi dan senyap untuk direngkuh... 

Aku dan kau hutan Bowosie merindu dan meratap tangis anak negeri yang tercecer dan terhempas dalam rasanya yang menawan membawa angin sorga abadi.

Hutan Bowosie kisahmu piluh tak berdosa tersimpan semua hasrat yang menggelora jiwa untukmu...!

Aku pasti rindu serindu-rindunya keasrihamu yang alamiah, berkelanjutan dari masa ke masa tak tercekah.  

Labuan Bajo, 25 April 2022. 

Puisi ini disusun berdasarkan pengamatan dan refleksi penulis atas riuh rendah kasus hutan Bowosie yang kian memanas antara BOP-LBF dengan kumpulan masyarakat penghuni hutan selama ini. Semoga, dari riak riak gelombang penolakan ada titik temu antara pemerintah dan pemangku kepentingan dan rakyat. 

Negeri Antah Brantah

Negeri ini diciptakan untuk kemakmuran  bersama tanpa berantam satu sama lain

Negeri ini diciptakan oleh pendiri bangsa ini, untuk tidak bertikai satu sama lain 

Negeri ini penuh memesona jiwa pemersatu bangsa yang tak terkulai oleh arus globalisasi 

Negeri ini antah berantah,  sikut menyikut sesama warga anak bangsa yang berbeda ideologi antara kau dan aku

Negeri ini jangan diporak poranda demi kepentingan sesat sesama anak bangsa membangun peradaban bersama Indonesia indah 

Negeri ini antah berantah, Yang telah diperjuangkan bercucuran keringat, air mata dan darah perjuangan para pejuang 

Negeri ini antah berantah, dinodai tanpa merasa bersalah ingin menggoncangkan jiwa pemersatu bangsa Pancasila yang sakti 

Negeri ini antah berantah, jangan kau  nodai makna cinta perjuangan para leluhur lewat keringat darah merah putih bangsa Indonesia 

Negeri ini antah berantah, kau jangan janjikan surga abadi yang berangan angan angin sorga 

Negeri ini antah berantah kau jangan kianati para bapak bangsa yang meletakkan dasar negara Pancasila yang utuh dan holistik 

Negeri ini antah berantah, kau jangan kibuli warga bangsa dengan satu ideologi yang sesat sepanjang hayat...! 

Marilah kita bersatu padu dalam demokrasi Pancasila demi Indonesia jaya, maju, sejahtera, makmur untuk bangsa yang subur nan indah permai...! 

Puisi ini disusun oleh penulis di tengah gejolak politik dan ideologi negara yang digoncang oleh adanya radikalisme dan terorisme yang telah menyusup dalam kehidupan masyarakat bangsa yang ingin mendirikan suatu negara yang berhaluan agama dan ingin menggulingkan pemerintah yang sah.

Penulis berdoa agar negeri ini tetap kokoh, kuat dan tangguh. Labuan Bajo, 25 April 2022.

Baca: Kado Kecil untuk Ibu (Cerpen Yanti Simanjuntak, H.Carm)

Bergeraklah Untuk Negeriku!

Setiap langkah kita pasti bergerak untuk negeri tercinta...

Negeri ini butuh suatu gerakan untuk maju selangkah kuda dan mundur selangkah nyamuk 

Membangun suatu negeri butuh kerja keras dan kerja sama 

Butuh gotongroyong sekuat tenaga dan pikiran jernih 

Butuh suatu gerakan cinta damai sejati,  tanpa sekat pemisah unsur sara dalam masyarakat 

Bergerak untuk ibu Pertiwi yang setia membangun tanpa melukai hati nurani sesama anak bangsa yang setia 

Bergerak dalam demokrasi yang tidak bablasan dengan iming-iming nasi bungkus 

Bergerak dalam demokrasi yang tidak melukai dan main hakim sendiri yang berbuntut keadilan hukum 

Bergerak dalam demo yang tidak ditunggangi oleh para sukong politik identitas yang membahayakan anak bangsa ....!   

Bergeraklah untuk maju tak gentar mundur tak surut untuk Indonesia yang bermartabat dan bergensi 

Maju bergerak, maju   tak gentar untuk membangun peradaban bangsa  dan perbaikan demokrasi Pancasila sakti 

Marilah maju bergerak tanpa tedeng aling aling demi bangsa Indonesia yang disegani di atas muka bumi ini...!

Maju bergerak jangan pantang mundur untuk negeri tercinta yang ramah tamah, gemah Ripah  loh jinawi...! 

Bergeraklah untuk  negeriku ini, bak kolam susu dan madu, tongkat dan batu jadi sandungannya  yang memberi hidup dan  memesona jiwa...! 

Bergeraklah untuk negeri yang kaya raya di negeri jambrut khatulistiwa 

Ibu kota negara Nusantara jaya idaman para leluhur,  mewujudkan perdamaian yang berciri khas kenusantaraan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Semoga !  

Puisi ini ditulis maju bergerak sesuai pesan para leluhur untuk maju dalam berbagai bidang kehidupan sesuai cita-cita luhur yang telah dicetuskan oleh pendiri bangsa ini. Yang bermartabat, dengan tidak saling mengkhianat diantara anak bangsa yang gemah Ripah loh jinawi (tanah air yang subur, kaya raya, yang mengitari garis jambrut  katulistiwa). Yang ber-bhinneka Tunggal Ika, berbeda beda tetap satu dan sama kemanusiaan)

Gerakan Masyarakat  Makan Ikan 

Marilah kita untuk membiasakan diri memakan ikan setiap hari untuk hidup sehat 

Ikan kaya akan zat gizi yang lengkap untuk tubuh kita sepanjang hari 

Gerakan masyarakat  makan ikan mesti terus menerus digalakkan untuk Indonesia sehat 

Gerakan makan ikan untuk mengatasi gizi buruk dan stunting di negeri kita 

Gerakan makan ikan setiap hari untuk asupan gizi melimpah ruah dalam rumah tangga bangsa 

Gerakan makan ikan bukan karena dipaksa oleh para penggawa negeri ini, tapi demi Indonesia yang sehat walafiat 

Setiap hari setiap hajatan pesta rakyat jangan lupa menu kuliner  istimewa makan ikan untuk tuan dan puan

Makan ikan patut bergerak bersama seluruh warga negara yang kaya akan  air tawar dan laut, menyimpan multitalenta Indonesia

Gerakan makan ikan Indonesia raya penuh laut, air tawar, ikan limpah ruah untuk kesejahteraan umat manusia. 

Marilah kita galakkan gerakan makan ikan setiap hari tanpa batas usia demi gizi bangsa dan negara tercinta 

Gerakan makan ikan secara holistik untuk kesehatan jiwa dan raga demi Indonesia yang makmur damai dan sejahtera 

Gerakan makan ikan untuk  seluruh anak negeri yang kaya raya gegap gempita negeri gemah gerioah loh jinawi....! 

Puisi ini disusun atas implementasi instruksi dan Surat Edaran  Bupati Manggarai Barat untuk memenuhi gizi masyarakat melalui sosialisasi gerakan makan ikan di tengah pemenuhan gizi setiap hari. Apalagi, laut kita kaya raya, terdiri dari laut kurang lebih 70% dari luas daratan. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kumpulan Puisi Karya Fransiskus Ndejang

Trending Now

Iklan