Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Sanggar Uma Rana Berkiprah Dalam Festival Golo Koe

Thursday, February 9, 2023 | 14:36 WIB Last Updated 2023-02-09T07:36:13Z
Sanggar Uma Rana Berkiprah Dalam Festival Golo Koe
Sanggar Uma Rana Berkiprah Dalam Festival Golo Koe 



Oleh: Fransiskus Ndejeng


Komunitas  Sanggar Uma Rana milik SMP Negeri 1 Komodo, yang terletak di jantung kota super premium Labuan Bajo, Kelurahan Waekelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat; telah menampilkan aroma dalam kemasan yang menghidupkan suasana “ Tarian Kolaborasi Musik Tradisional dan moderent”, yang diracik secara pedagogis oleh empat guru Seni Budaya SMP Negeri 1 Komodo, yang dipimpin langsung oleh ibu Margareta Mur, S.Pd.  


Baca: Peragaan Busana, Perayaan Kebhinekaan


Komunitas Sanggar Uma Rana SMP Negeri 1 Komodo yang telah berkiprah,  sejak berdiri tahun 2003, oleh beberapa guru Seni dan pemerhati Seni, yaitu Ibu Reneldis Litum Bergita, S.Pd.,  ibu Margareta Mur, S.Pd.,  pa Martinus Ismail, S.Pd., dan pa Felix Beda Tukan, M.Pd., telah berusia 19 tahun; selalu mengambil bagian secara aktif dalam berbagai ivent penting dan strategis di kota Labuan Bajo, selama ini. Sanggar ini dijadikan Branding Budaya dan Seni bagi SMP Negeri 1 Komodo, apalagi ditengah dinamika pertumbuhan dan perkembangan kota Labuan Bajo sebagai destinasi utama.  Secara holistik ikut mendorong dan  menumbuhkan  semangat spritualitas,  dalam kemasan budaya, kemasan ekonomi( turut didongkrak), kemasan pesan  ekologis; berupa merawat dan melestarikan alam,  pesan dalam  moral dan  budaya, menghargai dan melestarikan nilai-nilai seni dalam bentuk lagu, musik, tari dan bersastra. 


Selain itu, penampilan Tari kolaborasi  Musik Tradisional dan Moderen ini, mengelaborasi kekayaan budaya tradisional Manggarai Raya, untuk mengambil bagian dalam ajang Festival Golo Koe, yang berlangsung dari tanggal,  8 hingga 15 Agustus 2022, dalam beragam kemasan festival yang bernuansa religius;  guna  menyambut tahun Pastoral pariwisata holistik di wilayah keuskupan Ruteng. Yang meliputi Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat  dan Manggarai Timur.  Bersinergis antara pariwasata budaya, pariwisata ekonomi, pariwisata alam- ekologi, yang bermanfaat  merawat potensi kekayaan alam dan lingkungan, demi kesejahteraan umat manusia.


Penandasan tahun Pastoral Pariwisata Holistik Keuskupan Ruteng tahun 2022 ini, sangat  antusias dan menyedot perhatian semua lapisan masyarakat, dari tiga kabupaten Manggarai Raya;  setelah  mengalami masa pandemi covid-19, sepanjang kurang lebih dua setengah tahun menggerogoti umat manusia di planet bumi ini.  


Sangat kagum dan menarik dari penampilan para siswa dan siswi yang tergabung dalam  Sanggar Seni Uma Rana, SMP Negeri 1 Komodo, malam, 10 Agustus 2022, ini, terkoneksitas antara nilai Seni Tari  Musik Tradisional dan Moderen di jaman Milenial ini. Menyentil dan menyentuh  rasa, karsa, estetika, gerak dalam bentuk tari, musik yang dapat menggugah hati dan perasaan serta pikiran manusia; dalam memahami dan menghayati nilai-nilai keindahan yang dapat divisualisasi. Sambil dinikmati dan diresapi dalam cara hidup dan pola tindak dalam seni dan rasa bagi setiap manusia dan terutama bagi para penikmat seni, dan/ atau rasa yang diindrai bagi setiap insan yang menyaksikannya.  


Baca: "Merdeka Budaya, Merdeka Indonesia"


Untuk mengejawantahkan program Sanggar Uma Rana, lewat  pola Tari Kolaborasi Musik Tradisional dan Moderen SMP Negeri 1 Komodo, 10 Agustus 2022, dalam nuansa  Festival Golo Koe, di waterfront City Marina Labuan Bajo; dapat menyedot perhatian para pemerhati masalah seni budaya, bahwa dalam setiap tampilan dari berbagai utusan semua paroki, dan sekolah,  Paguyupan Seni, tidak hanya di kalangan gereja Katolik Keuskupan Ruteng saja, tetapi, semua rasa berbhinneka Tunggal Ika, mengisi acara secara aktif, sejak awal pembukaan acara Festival Golo Koe.  Bahkan dari Sulawesi Utara ikut mengambil bagian, dipimpin langsung sang Bupati dari Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.


Dengan adanya program Festival Golo Koe,  dalam kemasan  budaya Manggarai Raya,  dengan rasa spiritualitas, seolah-olah menggendorkan semua kepenatan dari dunia yang sedang  landai dari pandemi covid-19, membuat umat manusia merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Sang Khalik menuju penyembuhan total dunia dari sakit dan penyakit Corona yang telah merenggut nyawa umat manusia.  Dalam istilah bahasa Manggarai “ Lonto Rame Raes”(  red. Dialeg Manggarai), diartikan secara harafiah, Duduk sambil bersyukur dalam pesta adat dalam keramaian bersama. Pesta adat yang disponsori oleh Keuskupan Ruteng ini, dalam kemasan rohani berupa Pastoral pariwisata holistik, menimbulkan kepercayaan yang tinggi di tengah persiapan yang cukup baik.


Oleh sebab itu, setiap insan seni, disebut Seniman, yang berkiprah dalam panggung istimewa waterfront city Marina Labuan Bajo, persis di tepi Laut, pelabuhan Pariwisata Labuan Bajo, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo; turut menggugah rasa yang senantiasa membawa Rahmat bagi jiwa dan raga. Jiwa menikmati alunan musik, tari, dan cara bertutur yang penuh makna dalam menopang hidup yang telah diberi Ilham dari Sang Ilahi. Raga, memelihara setiap hasil olah rasa dan pikir dalam keindahan penampilan gerak seni tari dan alunan musik yang indah dan memesona jiwa. Hati, pasti merekam dalam setiap lantunan suara menyanyi dan berdendang ria, berupa irama musik yang membakar hasrat damai, kasih dan cinta akan budaya, ekologis, ciptaan Allah, dan menghidupkan jasmani, yang lapar dan haus dalam roda ekonomi bagi setiap umat manusia yang berziara di alam fanah ini.


Media komunikasi antara alam, lingkungan, budaya dan seni, secara spritualitas, dalam kemasan festival Golo Koe di waterfront city Marina Labuan Bajo; umat manusia keuskupan Ruteng, dan semua orang,  ingin menjembatani hubungan emosional yang hakiki antara manusia dengan alam semesta dan pemilikNya. Memulihkan jiwa yang telah tergoncang dalam hubungan sosial budaya, secara ekonomi dan ekologis, perlu dilakukan semacam gerakan bersama sesuai tema tahun Pastoral pariwisata Keuskupan Ruteng, dengan melibatkan 90 paroki dan Paguyupan Seni budaya, sekolah dan berbagai komunitas Sanggar Seni di tiga wilayah Kabupaten otonom, dibawah naungan Keuskupan Ruteng.


Gerak Seni Tari dan getaran irama musik tradisional dan Moderen bernuansa khas polesan  Sanggar Uma Rana SMP Negeri 1 Komodo, Labuan Bajo, ini, bersifat kontemporer, suatu adaptasi Tari Musik Tradisional dan bersifat  moderen agar sesuai dengan kemauan dan panggung  penikmat seni, musik,  yang selalu tumbuh kembang, berkreasi dan berinovasi. Supaya lebih dinamis dan menghidupkan suasana batin para penikmat Seni Tari, Musik Tradisional yang kolaboratif di panggung water front city, Marina Labuan Bajo.  Kreasi dan inovasi yang telah disuguhkan oleh para siswi dan siswa SMP Negeri 1 Komodo, khusus anggota utusan yang  terlibat;  merupakan hasil refleksi yang mendalam, adaptif,  dan mumpuni dari para guru seni budaya, dan praktisi seni SMP Negeri 1 Komodo.  Didukung oleh ilmu Seni dan Budaya para guru pembina di Sanggar Uma Rana ,yang condong kepada penyaluran bakat dan talenta siswa yang berkiprah dalam  pementasan malam hiburan seni budaya menjelang hari puncak festival Golo Koe, Labuan Bajo, 15 Agustus 2022, bertepatan dengan Hari Pesta Kenaikan Bunda Maria ke Surga, dan pentahbisan Gua Maria Golo Koe, sebagai tempat wisata Rohani, selain gereja tua Rekas, di Kempo, Kecamatan Mbeliling, dan gereja tua Lengko Ajang di Manggarai Timur.  


Baca: Indahnya Hidup dalam Komunitas Budaya

  

Di samping itu, dalam komunikasi seni dan budaya pada ajang festival Golo Koe tahun 2022, di kota Labuan Bajo ini, diikuti secara spontan dan kreatif   dari berbagai latar budaya, adat suku, agama, yang hidup  berdampingan  di Keuskupan Ruteng, umumnya, dan di kota Labuan Bajo, khususnya. Seperti peguyuban budaya Bali, Paguyuban Remaja Mesjid kota Labuan Bajo, sekolah-sekolah Muhamadya, Labuan Bajo, Lemes, dan sebagainya. Terlihat sejak acara pembukaan semua ikut ambil bagian dalam nuansa khas masing -masing adat budaya dan agama dalam keberagaman yang menarik, dan  dikemas, bukan dalam keseragaman yang sama. Inilah makna kebhinnekaan yang  tunggal  Ika dalam ajang festival Golo Koe dalam rangka sukses program Pastoral  pariwisata holistik Keuskupan Ruteng ini.



Ket.:

Uma rana : kebun baru


Penulis, seorang pemerhati masalah sosial pendidikan, tinggal di jln. Soehadun Menuju Bandara Komodo, Labuan Bajo, RT.001/RW. 001/ Kelurahan Waekelambu.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sanggar Uma Rana Berkiprah Dalam Festival Golo Koe

Trending Now

Iklan