Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Senja Temaram

Suara BulirBERNAS
Wednesday, April 24, 2024 | 15:44 WIB Last Updated 2024-04-24T08:51:51Z

Oleh: Kristiani L. Nini


Senja Temaram
Senja Temaram (foto penulis)



Suatu ketika aku melangkah pergi ke sebuah bukit yang tinggi 

terlihat olehku sebuah patung bunda Maria

mataku tak kedip memandangnya sambil berbisik:

"Bunda penolong abadi, lindungi kami".


Baca: Inersia Cinta


Kutapaki bukit tersebut dan kuturuni lembah yang agak terjal,

terpaku aku ketika melihat "stasi"  jalan salib,

perhentian ke 14: "Yesus dimakamkan".

Senja semakin temaram, kulanjuti perjalanan perhentian demi perhentian kulewati dengan penuh rasa kagum, 

keringat dingin membasahi tubuhku

akibat hembusan angin yang sepoi-sepoi pegal dan capai terasa ditubuhku namun bisik dalam hatiku Yesus pegal yang kurasakan ini tidak seperti yang Engkau alami 


Baca: Alat Optik Sungguh Kubutuh, Tekanan Sang Penguasa



*) Penulis adalah peminat sastra puisi. Tinggal di Lewoleba.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Senja Temaram

Trending Now

Iklan