Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

WALHI NTT : Hadapi Potensi Bencana, Pemerintah Perlu Melakukan Koordinasi Mitigasi Dini

Suara BulirBERNAS
Tuesday, October 11, 2022 | 09:57 WIB Last Updated 2023-02-04T06:12:46Z

 

WALHI NTT : Hadapi Potensi Bencana,   Pemerintah  Perlu Melakukan Koordinasi Mitigasi Dini
WALHI NTT : Hadapi Potensi Bencana,   Pemerintah  Perlu Melakukan Koordinasi Mitigasi Dini



Buruknya mitigasi selama ini diperparah dengan  manajemen penanggulangan bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat pemerintah di NTT kewalahan menangani dampak bencana dan pasca bencana. Akibat lemahnya sistem mitigasi pemerintah cenderung kehilangan kendali. 


WALHI NTT menilai bahwa bencana alam yang terus terjadi merupakan peringatan, agar kita selalu menyempurnakan sistem mitigasi dan mekanisme tanggap darurat secara cepat dan tepat. Penyebaran informasi sangat panting dilakukan semua pihak khususnya di daerah-daerah yang rentan bencana. 


Baca: PT. Sumber Alfaria Trijaya yang menjalin mitra kerja dengan SMKN 1 Satarmese sedang membuka lowongan pekerjaan


Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sebagian wilayah Indonesia akan menghadapi curah hujan disertai angin kencang dan petir selama sepekan ke depan.


Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut saat ini wilayah perairan Indonesia sedang terjadi fenomena La Nina. La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi.


Jangan Terlambat 


Penanganan bencana merupakan tanggung jawab dari pemerintah pusat dan daerah. Prinsip-prinsip penanggulangan bencana, antara lain cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna.


Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, tujuan utama penanggulangan bencana adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, dan menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.


Beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT)  seperti Kota Kupang, Sumba, dan sebagian wilayah Flores sudah mulai di guyur hujan. Hujan yang disertai angin kencang dan petir saat ini akibat dari suhu air laut di wilayah Indonesia masih anomali. Artinya tidak normal. 


Baca: Inisiatif Soal Perbaikan Ruas Jalan Rusak Dari Cabang Menuju Nangka, Begini Kata Warga


Melihat fenomena ini pemerintah perlu melakukan sosialisasi, edukasi mitigasi dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi.


Untuk diketahui bersama bahwa bencana hidrometeorologi itu seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi, ini sudah dirasakan di NTT pada tahun 2021 lalu.  


Oleh karena itu, WALHI NTT menghimbau kepada pihak pemerintah provinsi, kabupaten dan kota serta TNI dan Polri untuk melakukan koordinasi persiapan mitigasi secara dini untuk mencegah terjadinya dampak  dari cuaca ekstrem berkepanjangan.  


Baca: Warga Resah Dengan Langkanya BBM Jenis Pertalite di Reok "Harga Eceran Mendadak Naik"



Oleh: Deddy F. Holo 

Koordinator Divisi Perubahan Iklim dan Kebencanaan WALHI NTT

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • WALHI NTT : Hadapi Potensi Bencana, Pemerintah Perlu Melakukan Koordinasi Mitigasi Dini

Trending Now

Iklan