Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Manusia Sebagai Mahluk Otonom: 2) Bersikap Kritis dan Bertanggung Jawab terhadap Pengaruh Media Massa

Suara BulirBERNAS
Thursday, November 24, 2022 | 05:40 WIB Last Updated 2023-02-04T03:24:03Z

 

Manusia Sebagai Mahluk Otonom: 2) Bersikap Kritis dan Bertanggung Jawab terhadap Pengaruh Media Massa
Manusia Sebagai Mahluk Otonom: 2) Bersikap Kritis dan Bertanggung Jawab terhadap Pengaruh Media Massa



Di tengah kemajuan tehnologi, dunia semakin transparan. Relasi dan komunikasi sangat mudah, dekat, seakan-akan ruang dan waktu tak ada batasnya.  


Banyak dampak yang sungguh terasa dan masuk dalam sendi-sendi kehidupan. Informasi-informasi tak bisa dibendung, baik yang bersifat membangun maupun  yang merugikan.


Baca: Manusia Sebagai Mahluk Otonom: (1) Suara Hati


Informasi itu sangat jelas memengaruhi manusia khususnya kaum muda. Bahwa anak-anak muda memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Mereka suka mencoba sesuatu yang baru termasuk kehadiran media, tetapi kurang mempertimbangkannya dengan penuh kesadaran, rasional, moral, dan hatinurani. Mereka kurang bijaksana dan selektif dalam penggunaan media massa sehingga salah dalam pengambilan keputusan.


Sehubungan dengan itu, kaum remaja atau anak-anak muda dituntun atau dibimbing agar mereka bersikap kritis terhadap pelbagai informasi yang disuguhkan media massa. Pertanyaannya, apakah media massa itu?


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media massa merupakan sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi. Media massa bermanfaat untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas.


Media massa merupakan sarana komunikasi massa untuk menyampaikan pesan, gagasan atau informasi kepada masyarakat luas. Setiap orang perlu bersikap kritis terhadap media massa. Media massa diciptakan untuk membantu umat manusia mencapai kesejahteraan hidup. 


Dampak Media Massa Terhadap Kehidupan Manusia


Media massa memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. 

 

Dampak positif dari media massa yakni 

a) Memudahkan relasi dan komunikasi lebih efektif dan efisien

b) Memeroleh informasi dengan cepat 

c) Menimba banyak ilmu pengetahuan atau memberikan kemudahan dalam bidang pendidikan

d) Sarana yang dipakai untuk membangun sikap peduli antar-sesama

e) Memberikan kemudahan dalam bidang usaha, bisnis, belanja, dan sebagainya. 

f) Sarana yang dipakai untuk mengembangkan bakat-bakat dan kemampuan

g) Media massa berperan penting dalam pembentukan kepribadian dan cara pandang serta cara berpikir manusia.


Dampak negatif dari media massa yakni 

a) Sarana dipakai untuk memudahkan tindakan kejahatan, seperti penipuan, pemerkosaan, pembunuhan, penculikan dan sebagainya. 

b) Terkait relasi dan komunikasi; yang dekat menjauh atau yang jauh mendekat

c) Susah mengatur atau memanagen diri dan waktu untuk hal-hal positif dan membangun

d) Sulit untuk bersosialisasi dengan dunia di sekitarnya 

e) Media massa dipakai untuk menguntungkan atau mementingkan diri sendiri

f) Dipakai untuk menyebarluaskan berita-berita hoax, profokatif, perendahan martabat manusia, penghinaan, dan sebagainya.


Bersikap kritis merupakan sikap setiap orang berusaha  menyaring dan bertanggungjawab terhadap apa yang dipilih dan dipercaya. Kita perlu memertimbangkan baik-buruk berita-berita di media massa. Kita juga perlu selektif dan mampu membuat skala prioritas segala informasi. Oleh karena itu, media massa sangat perlu dimanfaatkan secara baik, benar dan bijaksana. 


Dalam dokumen Konsili Vatikan II Inter Mirifica (IM), sarana komunikasi sosial perlu disadari agar kita sebagai umat Allah (Gereja) mampu menyegarkan hati dan mengembangkan budi. Dengan demikian, harkat kemanusiaan kita semakin hari semakin tampak dan berkembang dengan luar biasa. 


Selain itu, sarana komunikasi sosial juga dipakai untuk mewartakan kabar sukacita Allah demi keselamatan umat beriman kristiani, dan kemajuan hidup manusia.


Baca: Hal Penting Yang Perlu Diketahui Terkait Manusia Sebagai Makhluk Pribadi


Dewan Kepausan merilis dokumen “Gereja dan Internet” untuk Komunikasi Sosial pada 22 Februari 2002. Poin penting yang disampaikan terkait dengan pandangan Gereja tentang sarana komunikasi sebagai ‘anugerah-anugerah Allah’ yang sesuai dengan rencana Penyelenggaraan Ilahi yang bertujuan untuk menyatukan manusia dalam ikatan persaudaraan, dan menjadi rekan kerja dalam rencana-rencana penyelamatan-Nya’. 


Dokumen ini juga menerangkan media komunikasi sosial dipakai sebagai  sarana evangelisasi dan berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang serta berpengaruh dalam pembentukan pendapat umum yang sangat menentukan cara pikir dan cara pandang manusia. 


Yesus memberikan teladan agar kita mampu bersikap kritis. Pada jaman Yesus, jenis media sangat sedikit. Dan Kitab Suci atau buku sangat berpengaruh pada zaman tersebut, semisal Kitab Hukum Taurat sangat memengaruhi masyarakat Yahudi. 


Dalam Injil Markus 2:23-28, Yesus bersikaap kritis dalam menyikapi Hukum Taurat terkait  hari Sabat. Bahwa Hari Sabat itu bermaksud untuk keselamatan, bukan umat manusia untuk hari sabat. 


Yesus mengajak kita bersikap kritis; membedakan mana yang benar dan mana yang salah atau mana yang baik dan mana yang jahat atau mana yang berguna bagi keselamatan manusia dan mana yang tidak berguna. Sebab yang terutama yakni Keselamatan manusia seperti yang dicontohkan oleh Yesus dalam hidup dan karya-Nya.


Mendalami Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Media Massa


Murid-murid Memetik Gandum pada Hari Sabat (Markus 2:23–28)

 

Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab-Nya kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu -- yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam -- dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” 


Inter Mirifica 9

 

Kewajiban-kewajiban Para Pemakai Media Komunikasi Sosial

 

Kewajiban-kewajiban khusus mengikat semua penerima, yakni para pembaca, pemirsa dan pendengar, yang atas pilihan pribadi dan bebas menampung informasi-informasi yang disiarkan oleh media itu. Sebab cara memilih yang tepat meminta, supaya mereka mendukung sepenuhnya segala sesuatu yang menampilkan nilai keutamaan, ilmu-pengetahuan dan pengetahuan. Sebaliknya hendaklah mereka menghindari apa saja, yang bagi diri mereka sendiri menyebabkan atau memungkinkan timbulnya kerugian rohani, atau yang dapat membahayakan sesama karena contoh yang bururk, atau menghalang-halangi tersebarnya informasi yang baik dan mendukung tersiarnya informasi yang buruk. Hal itu kebanyakan terjadi dengan membayar iuran kepada para penyelenggara, yang memanfaatkan media itu karena alasan-alasan ekonomi semata-mata. Maka supaya para penerima itu mematuhi hukum moral, hendaknya mereka jangan melalaikan kewajiban, untuk pada waktunya mencari informasi tentang penilaian-penilaian yang mengenai semuanya itu diberikan oleh instansi-instansi yang berwenang, dan untuk mengikutinya sebagai pedoman menurut suara hati yang cermat. Untuk lebih mudah melawan dampak-dampak yang merugikan, dan mengikuti sepenuhnya pengaruh-pengaruh yang baik, hendaknya mereka berusaha mengarahkan dan membina suara hati mereka dengan upaya-upaya yang cocok.


Inter Mirifica 10


Kewajiban-kewajiban Kaum Muda dan Para Orang Tua

 

Hendaknya para penerima, terutama dikalangan kaum muda berusaha, supaya dalam memakai upaya-upaya komunikasi sosial mereka belajar mengendalikan diri dan menjaga ketertiban. Kecuali itu hendaklah mereka berusaha memahami secara lebih mendalam apa yang mereka lihat, dengar dan baca. Hendaklah itu mereka percakapkan dengan para pendidik dan para ahli, dan dengan demikian mereka belajar memberi penilaian yang saksama. Sedangkan para orang-tua hendaknya menyadari sebagai kewajiban mereka: menjaga dengan sungguhsungguh, supaya tayangan-tayangan, terbitan-terbitan tercetak dan lain sebagainya, yang bertentangan dengan iman serta tata susila, jangan sampai memasuki ambang pintu rumah tangga, dan jangan sampai anak-anak menjumpainya diluar lingkup keluarga.


Dewan Kepausan Untuk Komunikasi Sosial Gereja Dan Internet

 

Media komunikasi sosial memberi manfaat-manfaat penting dan keuntungan-keuntungan dari perspektif religius: “Media komunikasi sosial membawa berita-berita dan informasi mengenai peristiwa-peristiwa keagamaan, gagasan-gagasan keagamaan, dan tokoh-tokoh agama; media merupakan alat untuk evangelisasi dan katekese. Dari hari ke hari media komunikasi sosial memberi informasi, dorongan serta kesempatan untuk beribadat bagi orangorang yang terpaksa harus tinggal di rumah mereka atau lembaga mereka.” Selain dari semua manfaat ini, ada juga yang kurang lebih khas bagi internet. Internet menyediakan akses langsung dan segera ke sumber-sumber penting religius dan spiritual – perpustakaan-perpustakaan besar, museum-museum dan tempat-tempat ibadat, dokumen-dokumen Magisterium, tulisan-tulisan para Bapa dan Doktor Gereja, serta kebijaksanaan religius berabad-abad. Internet memiliki kemampuan luar biasa mengatasi jarak dan isolasi dengan menghubungkan orang-orang dengan mereka yang sama-sama mempunyai kehendak baik yang bergabung dalam komunitas iman virtual untuk saling menyemangati dan membantu satu sama lain. Gereja dapat memberikan pelayanan penting kepada orang-orang Katolik maupun orang-orang bukan Katolik dengan memilih dan menyampaikan data-data yang berguna melalui internet.


Refleksi


Yesus memiliki  pandangan dan sikap kritis terhadap hukum Taurat. Yesus mengatakan bahwa Allah adalah Sang Pembebas. Hukum, peraturan, dan perintah bertujuan untuk keselamatan dan kemerdekaan umat manusia. Yesus melihat hukum taurat dalam kaitan dengan hukum kasih. Yesus tidak mengeritik hukum sabat sebagai pernyataan kehendak Alah, melainkan mengeritik cara hukum taurat yang ditafsir dan diterapkan. 


Gereja berperan aktif dalam pembangunan hidup umat manusia yakni mengajak mereka untuk menyadari peran positif terkait media massa yang merupakan sarana komunikasi sosial. Kesadaran ini bermaksud menyegarkan hati dan mengembangkan budi manusia agar semakin berkualitas seperti yang terungkap dalam dokumen Konsili Vatikan II Inter Mirifica (IM).


Media komunikasi dipakai untuk pewartaan kabar sukacita Allah. Oleh karena itu, untuk meminimalisir dampak negatif pemakaian media massa, para pemakai komunikasi sosial, anak-anak muda dan orang tua memanfaatkan medsos hanya untuk sarana kemuliaan Allah. 


Baca: Pengelolaan Pendidikan Berbasis Data


Ketua Komisi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (Komsos KWI) 2006 Mgr. Hilarion Datus Lega Pr. mengajak kita semua untuk bijaksana dalam pemakaian media komunikasi sosial.

 

“Anda harus berani mengambil sikap! Jadikanlah media sebagai alat bukan tuan! Media bukan segala-galanya yang harus melampaui hati nurani, akal budi sehat dan kebutuhan konkret manusia yang menggunakannya.


Mazmur 75:1-11


Allah Hakim yang Adil

 

Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Mazmur Asaf. Nyanyian. Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kami bersyukur, dan orang-orang yang menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. “Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran. Bumi hancur dan semua penduduknya; tetapi Akulah yang mengokohkan tiang-tiangnya.” Aku berkata kepada pembual-pembual: “Jangan membual.” Dan kepada orang-orang fasik: “Jangan meninggikan tanduk! Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi, jangan berbicara dengan bertegang leher!” Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain. Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN, berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi. Tetapi aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya, aku hendak bermazmur bagi Allah Yakub. Segala tanduk orang-orang fasik akan dihancurkan-Nya, tetapi tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan.

 

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,

 

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad,

Amin.


Sumber: Buku Agama Katolik SMA/SMK Kelas X kurikulum K 13 dan Kurikulum Merdeka dan sumber-sumber pendukung lain



Oleh: Nasarius Fidin

Penulis adalah Guru SMK Negeri 1 Satarmese

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Manusia Sebagai Mahluk Otonom: 2) Bersikap Kritis dan Bertanggung Jawab terhadap Pengaruh Media Massa

Trending Now

Iklan