Lidah Tak Bertulang, Pembangunan Yang Diharapkan Tinggal Cerita |
Gunungsitoli - Lidah Tak Bertulang, janji tinggal janji begitulah kiranya yang dirasakan oleh masyarakat Desa Onowaembo, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara.
Baca: Labuan Bajo "Berdemonstrasi Lagi"
Janji pembangunan yang dirindukan dan diharapkan masyarakat tak kunjung direalisasikan oleh wali kota Gunungsitoli, Ir. Lakhomizaro Zebua.
Pembangunan yang diharapkan masyarakat tidak muluk-muluk yakni pembangunan jembatan sebagai akses bagi masyarakat dalam beraktivitas terutama peserta didik atau anak-anak yang berangkat ke sekolah.
Anak-anak sekolah bertaruh nyawa menyeberangi sungai yang meluap ketika hujan deras.
Sungguh sangat memerihatinkan, apalagi sebelumnya walikota Gunungsitoli pernah berjanji untuk memperhatikan pembangunan jembatan tersebut.
Baca: Konsumsi 'Logos Politik' di "Mari Makan"
Menurut penuturan dari masyarakat setempat yang diperoleh wartawan BernasINDO.id, (Selasa, 11/01/2023) bahwa anak-anak yang berangkat sekolah seringkali terlambat karena sungai meluap.
“Anak-anak sekolah sering terlambat sampai ke sekolah saat sungai meluap, mereka bertaruh nyawa agar sampai ke sekolah", tutur masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya.
Masyarakat sering membantu anak-anak sekolah untuk menyeberang dengan peralatan seadanya.
Baca: Ketika "Lurah" Bersanding dengan 'Politisi'
"Masyarakat di sini sering membantu anak-anak sekolah dengan segala keterbatasan dan kemampuan seadanya", lanjutnya.
Masyarakat berharap wali kota Gunungsitoli menepati janjinya untuk membangun jembatan agar akses anak-anak sekolah kembali lancar.* [SDG]