Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Sumber-Sumber Untuk Mengenal Yesus: (1) Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Suara BulirBERNAS
Tuesday, January 17, 2023 | 00:59 WIB Last Updated 2023-11-14T05:55:35Z
Sumber-Sumber Untuk Mengenal Yesus: (1) Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Sumber-Sumber Untuk Mengenal Yesus: (1) Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (ilustrasi: google)


Sebelumnya kita sudah memelajari manusia sebagai mahluk pribadi yang mencakup pribadi yang unik, pengembangan karunia Allah, kesetaraan laki-laki dan perempuan, dan keluhuran manusia sebagai citra Allah. Sedangkan pada bab dua, manusia sebagai pribadi otonom yang mencakup suara hati, bersikap kritis dan bertanggungjawab terhadap pengaruh media massa, dan bersikap kritis terhadap ideologi dan gaya hidup yang berkembang dewasa ini


Pada bagian ini, kita memelajari sumber-sumber untuk Mengenal Yesus. Konsili Vatikan II mengungkapkan pengenalan Tuhan seperti terungkap dalam Kitab Suci. Allah menjelma menjadi manusia. Pewahyuan diri Allah terungkap dalam Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus. 


Manusia mengenal Allah lewat penjelmaan diri Allah sendiri, yang secara sempurna digenapi di dalam diri Kristus. Dia adalah 100% Allah dan 100% manusia. Yesus Kristus menjadi manusia sama seperti kita. Namun Dia tidak pernah berdosa, sedangkan manusia mudah jatuh ke dalam dosa. 


Baca:  Mimpi ke Negeri Sakura Bersama 'Edigy' (Pelaksanaan Kelas Bahasa Jepang di SMK Stella Maris)


Di dalam Yesus Kristus, keselamatan Allah dan kabar gembira terungkap secara nyata. Dia merupakan kepenuhan dari semua yang dirindukan. Dia adalah Mesias yang menderita bahkan wafat di kayu salib demi penebusan dosa-dosa dan penyelamatan umat manusia. Kebangkitan Kristus memulihkan dan membangkitkan iman dan harapan Gereja perdana (para Rasul). 


Gereja perdana mewartakan Injil kepada segala bangsa lewat ajaran lisan (yang disebut Tradisi Suci) dan ajaran tertulis (yang disebut Kitab Suci). Pewartaan kabar gembira tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Artinya Gereja Perdana menunjuk para penerus melaksanakan tugas Magisterium untuk menafsirkan firman Allah. Dengan demikian, membaca Kitab Suci, Tradisi Suci, dan Magisterium Gereja berarti cara dan sumber-sumber pengenalan akan diri Allah. 


Kitab Suci Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB)


Kitab Suci/Alkitab dalam bahasa Yunani disebut Tabiblia berarti kitab-kitab, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Bible. Dalam terjemahan Arab-Indonesia, al dan kitab berarti sang kitab atau kitab yang mulia. Jadi Alkitab merupakan buku mulia atau buku yang suci yang berbicara tentang kebenaran. 


Kitab Suci dipahami sebagai buku iman (Romo Berthold Parera) yang berarti kumpulan buku/kitab yang mengungkapkan kesaksian terkait relasi cinta antara Allah dengan manusia. Buku iman itu memuat pernyataan diri Allah dan tanggapan manusia terhadap wahyu Allah tersebut. 


Kitab Suci digolongkan menjadi dua yakni Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kitab Suci yang merupakan buku yang paling unik tersebut memiliki 73 buah kitab yang ditulis oleh kurang lebih dari 40 orang yang hidup berbeda pada zaman, tempat, tingkat kehidupan, suasana saat penulisan. Mereka menulis kitab-kitab berdasarkan inspirasi Roh Kudus. Mereka dipilih Tuhan untuk menulis kehendak-Nya. 


Kitab Suci Perjanjian Lama (KSPL)


Rasul Paulus pertama kali memakai istilah Perjanjian Lama. Hal ini terungkap dalam suratnya kepada umat di Korintus (2Kor. 3:14).


Rasul Paulus menghubungkan kitab Hukum Taurat dalam suratnya kepada umat di Korintus. Hal menariknya yakni Perjanjian Lama dipakai untuk semua kitab yang diakui bangsa Israel sebagai Kitab Sucinya. 


Perjanjian Lama berbicara tentang perjanjian   antara Allah   dengan   Umat  Israel (Kel. 19). Perjanjian tersebut mengungkapkan kesaksian tentang karya Allah dalam sejarah Israel. Panggilan Abraham menjadi titik permulaannya hingga menjelang kedatangan sang Emanuel ke dunia (Perjanjian Baru). 


Perjanjian Lama (PL) mengungkapkan perkataan Allah kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Perjanjian Lama juga mencatat perbuatan-perbuatan kekuasaan Allah. Selain itu, Perjanjian Lama memberikan kesaksian para nabi yang melihat hari Kristus sebelum menyingsing.


Kitab Suci Perjanjian Lama yang sebagian besar ditulis dalam bahasa Ibrani itu digolongkan menjadi: 


1. Taurat Musa/Pentateukh (Kelima Kitab Musa)


Kitab Taurat Musa/ Pentateukh terdiri dari kitab Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan. 


2. Kitab-Kitab Sejarah


Kitab-kitab sejarah mengisahkan peristiwa-peristiwa atau sejarah umat Israel. Kitab-kitab tersebut yakni Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-Raja, 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, serta Ester, Tobit, Yudit, 1 Makabe, dan 2 Makabe.


3. Kitab-kitab Kebijaksanaan dan kitab-kitab Puisi


Kitab-kitab ini berbicara tentang sebagaian kebijaksanaan dan kesusastraan para nabi, seperti Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, Kebijaksanaan Salomo, dan Yesus bin Sirakh serta Ratapan.


4. Kitab-kitab Kenabian


Kitab-kitab kenabian berbicara tentang peran para nabi untuk penyadaran dan peringatan terhadap umat Israel dari dosa-dosanya. Para nabi memberikan kesaksian tentang berkat-berkat yang datang dari kepatuhan.


Para nabi juga meramalkan kedatangan Yesus Kristus yang akan menebus dan menyelamatkan umat manusia.  Kitab-kitab para nabi meliputi Yesaya, Yeremia, Barukh, Ratapan, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, serta Maleakhi.


5) Kitab Perjanjian Lama versi Katolik dan Protestan memiliki perbedaan


Kitab Suci Perjanjian Lama orang Katolik ada yang namanya kitab “Deuterokanonika”. Dalam bahasa Yunani, deuterokanonika memiliki dua kata deuteros (=yang kedua) dan kanonikos (=kitab atau daftar resmi). Kitab tersebut diterima kedua dalam kanon sebagai Kitab Suci, seperti Tobit, Yudit, Yesus bin Sirakh, Kebijaksanaan Salomo, Barukh, kedua kitab Makabe, tambahan Ester, tambahan Daniel.


Kitab Suci Perjanjian Baru (KSPB)


Kitab Suci Perjanjian Baru merupakan penggenapan isi Kitab Suci Perjanjian Lama. Kedatangan Yesus ke dunia menjadi puncak penggenapan Perjanjian Lama. KSPB memuat keseluruhan isi alkitab jilid II yang secara resmi menjadi Kitab Suci umat Kristen.  Isi alkitab jilid II tersebut disebut “Perjanjian Baru” (bdk. Luk. 22:20; 1Kor. 11:25). Artinya, hubungan antara Allah dengan umat manusia termeterai dalam diri Yesus Kristus. 


Yesus Kristus rela menderita, memanggul salib bahkan wafat di kayu salib demi keselamatan seluruh umat manusia. Melalui Yesus Kristus, Allah menjalin hubungan mesra dengan umat manusia, dan melalui Yesus Kristus pula, manusia berziarah menuju kerajaan Allah. 


Allah melakukan perjanjian dengan umat manusia dalam dan melalui Yesus Kristus. Isinya mengungkapkan hidup, ajaran, karya, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. 


Gereja perdana hidup bersama Yesus dan membagikan pengalaman bersama Allah lewat tradisi lisan dan tulisan (tradisi tertulis ditulis menjadi KSPB).


Perjanjian Baru memuat pengalaman iman gereja perdana terkait keselamatan Allah melalui Yesus Kristus. Terkait karya keselamatan yang mengalami kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus, sesungguhnya Allah hendak memperbaiki relasi dengan manusia yang telah dirusakan oleh manusia itu sendiri.


Allah memperbaharui dan memerbaiki relasi dengan manusia melalui Yesus Kristus oleh karena umat Israel tidak setia kepada-Nya. Perjanjian Baru sifatnya universal dan kekal. Relasi Allah dengan manusia melalui Yesus Kristus bersifat abadi, selamanya. 


Perjanjian Baru merupakan puncak penyataan diri Allah yakni karya penyelamatan Kristus. Perjanjian tersebut menceritakan kesaksian tentang Yesus Kristus yang bangkit dari maut. 


Kitab Suci Perjanjian Baru yang berjumlah 27 Kitab  digolongkan menjadi 4 isi yakni


1) Keempat Injil 


Keempat Injil tersebut (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) memuat cerita tentang Yesus Kristus mulai dari kelahiran hingga kenaikan-Nya ke Surga. 


Baca: Profesionalisme Guru Di Persimpangan Jalan (Refleksi Peran Guru di Akhir Tahun 2022)


Kisah kelahiran, Sabda-sabda, karya-karya, sengsara, wafat, kebangkitan, penampakan dan kenaikan-Nya ke surga menjadi bagian integral peziarahan iman umat kristiani. 


2) Kisah Para Rasul


Sesudah keempat Injil, ada kitab berjudul Kisah Para Rasul yang mengisahkan gereja perdana dan peziarahan iman mereka selama kurang lebih 30 tahun. Tokoh utamanya yakni Petrus dan Paulus. Kisah tentang Paulus yang ditahan di Roma menjadi bagian terakhir Kisah Para Rasul.


3) Surat-surat


Setelah Kisah Para Rasul, ada 21 surat. Isinya tidak hanya terkait surat tetapi juga kumpulan nasihat atau petuah, misalnya Yakobus, 1 Yohanes dan Ibrani.


Surat Paulus kepada umat di Roma menjadi yang paling panjang, sedangkan Filemon dan 3 Yohanes (hanya beberapa ayat saja) merupakan surat yang sangat pendek. 


Surat-surat tersebut berisi: 


1. Ajaran-ajaran dan nasihat-nasihat yang sangat aktual dengan kehidupan umat pada zamannya.

2. Jawaban atas berbagai persoalan terjadi dan pertanyaan terkait dengan kehidupan jemaat.

Surat-surat tersebut digolongkan menjadi dua bagian besar yakni


1. Kelompok Surat-surat Paulus:


Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon, dan Ibrani. 


Menurut para ahli, Surat kepada Orang Ibrani tidak ditulis Paulus. Namun surat tersebut dimasukan dalam Corpus Paulus kareba itu bagian dari sekumpulan surat Perjanjian Baru. 


2. Kumpulan surat Katolik


Surat-surat Katolik meliluti Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, dan Yudas.


4) Wahyu


Kitab Wahyu diakui sebagai karangan terakhir dari Perjanjian Baru. Kitab tersebut ditujukan kepada Yohanes yang berisi tentang hal ihwal umat kristen dan dunia terkait masa depan, masa terakhir. Namun Kitab tersebut lebih sering menggunakan lambang-lambang sehingga agak sulit untuk dipahami.


Sejarah Terbentuknya Kitab Suci


a. Terbentuknya Kitab Suci Perjanjian Lama


Perjanjian Lama dibentuk melalui proses yang sangat panjang. Sejarah keselamatan dimulai dengan pilihan dan janji Allah terhadap Abraham dan keturunannya.


Dalam perjalanan sejarah, lebih khusus pada abad 13 SM, Musa menjadi pemimpin dan pemberi hukum. Dialah sosok yang mampu menghimpun sekelompok suku-suku pelarian menjadi suatu bangsa. Selain itu Musa mengawali gerakan religius besar-besaran yang pada waktunya dapat menghasilkan sejumlah tulisan. Tulisan-tulisan tersebut diakui sebagai anugerah Allah kepada umat manusia.


1) Pentateukh atau Taurat Musa.

Kitab-kitab ini menceritakan awal mula dunia, manusia, sampai terbentuknya bangsa Israel dibawah kepemimpinan Musa. 

2) Tulisan-tulisan kenabian (mulai nabi Amos dan Hosea).

3) Kitab-kitab sejarah (Yosua sampai 1 Makabe)

4) Abad ke 5 SM berkaitan dengan sastra kebijaksanaan (misalnya Ayub). Namun gerakan dan tulisan-tulisan kebijaksanaan sudah mulai pada abad pertama sebelum Masehi tepatnya zaman Salomo. 


Kitab-kitab Perjanjian Lama ditulis oleh banyak orang, dan berbembang selama berabad-abad. Kitab-kitab tersebut ditulis atas inspirasi Roh Kudus, meskipun tulisan-tulisan Perjanjian Lama tersebut sebagai endapan kekayaan tradisi suatu bangsa yang berkembang selama berabad- abad. 


Perjanjian Lama sangat berkaitan erat dengan bangsa Israel. Namun Perjanjian tersebut didasarkan oada tradisi lisan. Tahun penulisannya tidak tergantung pada usia bahan-bahan yang terdapat di dalamnya.


b. Terbentuknya Kitab Suci Perjanjian Baru


1. Pada dasarnya, Yesus bisa membaca dan menulis, tetapi tidak menulis apapun terkait karya dan sabda-Nya. Yesus juga tidak menyuruh atau mendikte murid-murid-Nya untuk menulis tentang diri-Nya.


Dia datang ke dunia untuk membawa misi tentang Kerajaan Allah. Dia kerap memakai kitab Suci Perjanjian Lama sebagai acuan dalam pengajaran-Nya. 


Sabda, hidup dan karya-Nya penuh wibawa dan mengesankan sehingga banyak orang menjadi pengikut-Nya. 


2. Inti pewartaan Gereja Perdana yakni terkait wafat dan kebangkitan Yesus Kristus yang menjadi pokok iman. Pewartaan tentang Yesus dilakukan secara lisan.


3. Pewartaan para Rasul mengenai Yesus dilakukan melalui surat-surat karena pada zaman tersebut jemaat berkembang pesat dan mulai membentuk komunitas-komunitas. 


4. Tulisan paling akhir yakni 2 Petrus dan yang tertua yakni 1 Tesalonika yang ditulis sekitar tahun 40-an. 


5. Tradisi tertulis tentang Yesus (sabda, hidup, karya, kisah sengsara dan mebangkitan-Nya) mulai terbentuk karena banyak komunitas yang percaya kepada-Nya perlu dibina sedang para saksi mata sangat sedikit. 


6. Tradisi tertulis menjadi semakin penting tatkala generasi pertama menghilang, sehingga muncul karangan-karangan berupa fragmen (kisah sengsara, mukjizat-mukjizat, kumpulan sabda, kumpulan perumpamaan, dan sebagainya).


7. Lalu injil-injil dan kisah para rasul disusun sesuai tradisi lisan dan tertulis. 


8. Kitab-kitab apokrif muncul akhir abad pertama dan awal abad kedua.


 9. Pada tahun 100 M ada konsili Jamnia yang dapat menetapkan empat kriteria untuk menentukan kanon Kitab Suci sehingga 7 kitab dikeluarkan dari kanon Aleksandria (Tobit, Yudit, Kebijaksanaan Salomo, Sirakh, Barukh, 1 dan 2 Makabe). Namun Gereja Katolik tetap menggunakan Septuaginta. 


10. Gereja Katolik menetapkan 46 kitab dari kanon Aleksandria sebagai Kitab Suci Perjanjian Lama berdasarkan konsili di Hippo (393 M) dan konsili Kartago (397 M). Kitab Deuterokanonika (ketujuh kitab yang dibuang dalam Konsili Jamnia) diakui oleh Gereja Katolik. 


11. Kitab Suci Perjanjian baru ditulis oleh banyak orang atas dasar inspirasi Roh Kudus. 


 12. Kitab Suci tidak sekedar buku sejarah tetapi buku iman.


 13. Beverapa alasan kita membaca Kitab Suci yakni: 


a. Membaca dan mengenal Kitab Suci berarti mengenal Tuhan. Kitab Suci merupakan sarana untuk mengenal Tuhan.

 

 b. Membaca Kitab Suci memampukan kita bertumbuh dalam iman akan Allah.


c. Kitab Suci merupakan Sabda Allah dalam bahasa manusia. Kitab Suci merupakan buku Gereja. Kitab Suci dan Tradisi menjadi tolok ukur tertinggi iman Gereja. 


d. Kita dapat bersatu dengan saudara seiman atau saudari kita dari gereja lain di seluruh dunia melalui Kitab Suci. 


14. Membaca Kitab Suci untuk membina sikap iman dilakukan dengan dua syarat yakni: 


a. Kitab Suci dipakai untuk berfirman sehingga membacanya harus dengan sikap iman dan dalam suasana doa.


b. Umat yang percaya harus tekun membaca Kitab Suci dan berusaha untuk mengetahui isi/pesan-pesannya. 


15. Manfaat Kitab Suci bagi kita yakni: 

a. Untuk Mengajar

b. Untuk Menyatakan Kesalahan (firman Tuhan adalah cermin)

c. Untuk Memperbaiki Kelakuan

c. Untuk Memperbaiki Kelakuan

d. Mendidik Dalam Kebenaran


16. Alkitab mengajar orang kudus untuk berjalan dalam kebenaran seperti terungkap dalam Mazmur 23:3.


17. Kitab Suci dapat memberi jawaban tatkala menghadapi persoalan hidup.


18. Firman Allah menjadi pedoman hidup umat beriman kepada-Nya. 


Catatan Simpul


Sebagai umat beriman kepada Allah, kita wajib membaca Kitab Suci. Firman Allah yang terungkap dalam Kitab Suci bagaikan nafas kehidupan. Sabda Allah juga bisa dikatakan sebagai pupuk bagi jiwa. Membaca Kitab Suci berarti mengenyangkan jiwa agar kita selalu bersama Allah di setiap peziarahan hidup kita.


Baca: Pendidikan Dan Teknologi


Ketika membaca Kitab Suci, sesungguhnya kita  tengah mendengarkan Allah yang berbicara lewat Firman-Nya. Terkait hal tersebut, membaca bisa berarti mendengarkan. Allah hendak mengatakan sesuatu agar kebenaran-Nya mengubah, mengasihi dan menuntun kita. 


Hendaklah kita dirasuki Roh Allah lewat kebiasaan membaca Firman-Nya. Dengan demikian, mengenal Kitab Suci, membaca Sabda-Nya, memampukan kita dihidupi Allah. Sehingga kita hidup bukan karena diri sendiri melainkan Allah yang hidup di lubuk hati kita.



Sumber:

1. Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang ditulis oleh Maman Sutarman, Sulis Bayu Setyawan, kelas X,  Kurikulum 2013, yang diterbit pada tahun 2016.

2. Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang ditulis oleh Maman Sutarman, Sulis Bayu Setyawan, kelas X, Kurikulum Merdeka yang diterbitkan pada Juni 2021. 

3. Sumber-sumber pendukung lainnya diambil dari google.


Oleh: *Nasarius Fidin (Guru SMK Negeri 1 Satarmese)

           *Magdalena Datmawati (Guru SMP Negeri 8 Satarmese)

           *Anisetus Oktavianus Talung (Guru SMK Negeri 1 Satarmese)



Keterangan: 

Artikel ini hanya sebagai bahan bacaan bagi para peserta didik kelas X. Semoga tulisan ini dapat membantu para pembaca untuk semakin mengenal Yesus Kristus lewat Kitab Suci. Sumber pendukung diambil dari google.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sumber-Sumber Untuk Mengenal Yesus: (1) Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Trending Now

Iklan