Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Menulislah, Maka Di Sana Anda Akan Menemukan Kebenaran

Tuesday, June 21, 2022 | 18:40 WIB Last Updated 2022-06-21T11:40:56Z
Menulislah, Maka Di Sana Anda Akan  Menemukan Kebenaran

Oleh: Venansius Alfando Satrio
Mahasiswa UNIKA St Paulus Ruteng
"Proses menulis melibatkan pelbagai pengalaman, pengetahuan, pengolahan gagasan atau ide yang dibahasakan secara baik dan benar agar pesan dari tulisan itu dapat dimengerti atau diterima dengan baik oleh pembaca. Adapun manfaat dari menulis, yaitu dapat meningkatkan kreativitas. Dengan menulis, seseorang dapat menghadirkan sesuatu yang baru berupa gagasan maupun karya nyata yang belum pernah ada sebelumnya."
BernasINDO.id-Kegiatan menulis tidak hanya sekedar menghasilkan sebuah tulisan, akan tetapi seorang penulis perlu memperhatikan atau memahami tulisannya sendiri sebelum tersampainya kepada pembaca. Sesuatu yang menjadi benang merah dari penulis sebelum melakukan kegiatan menulis, pertama penulis mesti tahu tujuan/inti dari tulisannya, kedua kepada siapa tulisan akan ditujukan (sasaran), ketiga apakah tulisan tersebut sudah sesuai dengan aturan atau kaidah kebahasaan? Guna bagi pembaca agar dapat memahami isi dari tulisan yang dimaksudkan.
Menulis merupakan proses menciptakan catatan yang sifatnya menuangkan ide/gagasan yang diinformasikan kepada orang lain menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan memanfaatkan media/sarana sebagai perwujudannya.
Berdasarkan KBBI, menulis adalah mengungkapkan gagasan, opini dan ide dalam rangkaian kalimat. Selain itu, menulis juga membuat huruf dengan pena atau pensil, menyampaikan pikiran atau pandangan, mengarang cerita dan menggambarkannya.
Karena itu, penulis juga akan dipengaruhi oleh isi hati, suasana hati dan latar belakangnya ketika menulis. Sehingga, penting untuk menentukan genre, gaya bahasa hingga perspektif yang akan disampaikan melalui tulisan.
Menurut Djuharie (2005:120), menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dibina dan dilatihkan. Hal ini senada dengan pendapat Selanjutnya pengertian menulis, Pranoto (2004:9) berpendapat, bahwa menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan kata lain, melalui proses menulis kita dapat berkomunikasi secara tidak langsung.
Batasan menulis menurut Tarigan (1994:21), yaitu menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik, menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara lukisan dan tulisan, antara melukis dan menulis.
Menurut Soedjito (1986:15), menulis dalam arti komunikasi adalah menyampaikan pengetahuan atau informasi tentang subjek. Menulis berarti mendukung ide. Widyamartaya (2012:22), mengatakan bahwa menulis tidak hanya membuat satu kalimat atau hanya beberapa hal yang tidak berhubungan, tetapi menghasilkan serangkaian hal yang teratur, yang berhubungan satu dengan yang lain, dan dalam gaya tertentu. Rangkaian kalimat itu bisa pendek, mungkin hanya dua atau tiga kalimat, tetapi kalimat itu diletakkan secara teratur dan berhubungan satu dengan yang lain, dan berbentuk kesatuan yang masuk akal. Siswanto (2014:5), berpendapat bahwa menulis adalah kerja keras, tetapi juga merupakan kesempatan untuk menyampaikan sesuatu tentang diri sendiri mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain, bahkan dapat mempelajari sesuatu yang belum diketahui.
Berdasarkan dari pelbagai pandangan di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil kegiatan menulis adalah sebuah catatan yang berisikan sesuatu hal yang bersumber dari apa kita alami, apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan. Hasil sebuah tulisan pada hakikatnya adalah menyampaikan pikiran, pendapat, atau gagasan yang muncul dari nalar yang dituangkan dalam medianya.
Mengingat fungsi utama dari kegiatan menulis yakni sebagai sarana komunikasi secara tidak langsung, maka penting bagi penulis itu sendiri untuk mempelajari lebih terampil atau giat dalam hal menulis. Selain dapat meningkatkan kecakapan berpendapat, menulis juga memberikan kesempatan kepada setiap orang dalam menuangkan ide dalam pikirannya dengan lebih mudah. Dapat disimpulkan menulis merupakan aktivitas produktif dan ekspresif yang dilakukan dengan mengungkapkan gagasan yang ada dalam nalar atau pikiran ke dalam bentuk tulisan.
Adapun tujuan dari menulis itu sendiri yaitu memberikan beragam inspirasi dalam menghadirkan tulisan, misalnya novel, puisi, cerpen, naskah drama, surat, artikel, laporan, resensi, esai dan lain sebagainya. Semua hasil tulisan ini berbeda antara satu dengan yang lainnya, tetapi semuanya sama dalam satu sisi, yakni merupakan hasil tulisan. Wirawan (2008:24) menyatakan bahwa tulisan memiliki tujuan sebagai berikut;
pertama menghibur, tidak terlalu penting apakah pembaca akan tertawa atau menangis setelah membaca tulisan. Yang pasti dengan tulisan yang bertujuan untuk menghibur dapat menyentuh perasaan pembaca. Bagaimana membuat tulisan yang bertujuan untuk menghibur? Berpikirlah mengenai hal-hal yang disukai pembaca dan memposisikan diri sebagai pembaca. Kita dapat membuat suatu materi serius dan kejadian sedih menjadi tulisan yang sangat menghibur.
Pada umumnya tulisan yang bersifat menghibur banyak dijumpai pada fiksi atau tulisan kreatif. Penulisan semacam ini memerlukan banyak imajinasi dan kreativitas. Beberapa contoh tulisan fiksi antara lain roman, novel, puisi, syair, lirik lagu, skenario film dan lain sebagainya. Namun tidak jarang fiksi yang merupakan pengalaman pribadi yang diberi berbagai efek tambahan menyamarkannya. Misalnya penulis Andrea Hirata yang menuliskan pengalaman pribadinya menjadi sebuah tetralogi Laskar Pelangi, Sang Pemimpi. Tulisan Andrea Hirata tidak pernah mengetahui apakah karya tersebut benar-benar merupakan pengalaman pribadi atau sekedar fiksi. Karena cara seperti ini hanyalah sebuah alat bagi penulis supaya hasil tulisannya tepat sasaran.
Kedua menyampaikan informasi,  Setelah membaca tulisan, pembaca dapat mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai suatu kejadian atau hal tertentu. Tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kadang-kadang juga bersifat menghibur. Walaupun ada sisi menghiburnya, akan tetapi tujuan utama tulisan jenis ini bukan untuk menghibur, melainkan memberikan informasi.
Lantas mengapa tulisan tersebut tidak disajikan dengan serius? Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kebosanan pembaca. Jika kita ingin menyajikannya secara serius, maka pembaca biasanya cepat bosan dan malas membaca. Untuk mengantisipasi hal ini, akan lebih baik jika tulisan diselingi dengan sesuatu yang menghibur. Sehingga pembaca tidak akan cepat bosan sedangkan informasi-informasi yang ingin disampaikan dapat diterima pembaca dengan baik. Contoh tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan informasi adalah artikel-artikel di surat kabar, laporan ilmiah, laporan bisnis, tulisan yang berisi instruksi atau prosedur tertentu, sertai esai yang banyak digunakan di sekolah maupun universitas.
Ketiga membujuk, tulisan yang membujuk ini biasanya berusaha meyakinkan pembaca mengenai sesuatu hal, meliputi iklan, beberapa artikel surat kabar dan majalah serta beberapa bentuk esai. Opini dapat pula dikategorikan dalam tulisan yang bertujuan membujuk. Opini yang dimaksudkan di sini adalah opini yang berupa kasus logis dan didukung oleh berbagai bukti yang memperkuatnya. Bukan hanya sekedar opini yang berisi ekspresi atau ungkapan perasaan penulis saja. Keempat mendidik, adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang. Orang-orang yang berpendidikan misalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional.
Dilihat dari beberapa tujuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis memiliki tujuannya masing-masing dari penulis itu sendiri guna untuk memberikan manfaat bagi pembacanya. Sedangkan manfaat untuk penulis sendiri sebagaimana yang dinyatakan oleh Darmadi (1996:3-4), menulis adalah sarana untuk mengangkat ide dan informasi yang ada di alam bawa sadar. Dengan kegiatan ini, seseorang dapat melatih sikap objektif pada orang lain, membantu diri memecahkan masalah serta mendorong diri lebih aktif dalam mencari informasi.
Manfaat dari kegiatan menulis bagi penulis sendiri, antara lain: Pertama, akan memperoleh pengetahuan dari proses mencari informasi. Kedua, akan mendapatkan kepuasan batin setelah mengekspresikan diri dalam menuangkan ide melalui menulis. Ketiga, akan tumbuh menjadi sosok yang terkenal melalui tulisan yang dituangkan, yang menarik minat pembaca.
Jika dilihat dari pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat dari menulis, maka disimpulkan bahwa kegiatan menulis merupakan suatu proses yang kreatif dalam mengeluarkan gagasan berbentuk bahasa tulis sebagai alat medianya untuk berkomunikasi. Menulis dapat dikatakan sebagai proses karena menulis memiliki tahapan-tahapannya. Dengan menulis, seseorang akan dilatih kemampuannya serta dapat berpikir kritis.
 
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menulislah, Maka Di Sana Anda Akan Menemukan Kebenaran

Trending Now

Iklan