Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Imam: Pemimpin Perayaan Ekaristi Dan Bukan MC

Suara BulirBERNAS
Monday, January 23, 2023 | 11:53 WIB Last Updated 2023-01-25T14:49:00Z

 

Imam: Pemimpin Perayaan Ekaristi Dan Bukan MC
Imam: Pemimpin Perayaan Ekaristi Dan Bukan MC (Photo | Servant’s Chronicles page)


Imam merupakan Pemimpin Perayaan Ekaristi dan bukan MC. Hal ini menjadi sangat penting untuk disadari dan dimaknai semua umat Allah. 


Pesan penting yang disampaikan oleh Paus Fransiskus kepada para peserta kursus untuk penanggungjawab komisi Liturgi Keuskupan yang diorganisir oleh Universitas Kepausan Santo Anselmus pada tanggal 20 Januari 2023 adalah; “Melawan segala bentuk misa yang ceroboh, terbengkalai, kurang persiapan dan  segala ritual yang tidak liturgis dalam perayaan Ekaristi sebagai jalan perjumpaan dengan Kristus.”


Baca: Acara Naka Beka Keluarga Niang Teruk dan Suara Merdu SMK Negeri 1 Satarmese


Paus Fransiskus menekankan bahwa pada prinsipnya Liturgi Ekaristi adalah perjumpaan dengan Kristus. Karena itu ada tiga (3) hal yang ditegaskan oleh Paus Fransiskus yaitu:


Pertama: Pusat Liturgi adalah Kristus


Paus Fransiskus menekankan bahwa dalam perayaan Ekaristi, paritisipasi yang bermanfaat dari umat Allah harus diprioritaskan (bdk. SC. 30) maka dalam perayaan umat dipimpin kepada Kristus dan mendekatkan Kristus kepada umat.


Maka dari itu pentingnya Evangelisasi atau penginjilan dalam perayaan Ekaristi. Pesan bijak Paus Fransiskus; “Perayaan tanpa Penginjilan adalah tidak otentik.” (bdk. SC 35.3).


Paus mengingkatkan akan adanya bahaya mengedepankan ritual. Artinya yang penting misanya berjalan dan selesai. Pokoknya misa satu jam, selesai. Kotbah singkat dibumbui dengan nyanyian dan tepukan tangan. Kondisi seperti ini oleh sebagian umat bahkan imam dilihat sebagai perayaan yang indah namun tanpa kekuatan, tanpa rasa dan tanpa makna karena tidak menyentuh hati dan keberadaan umat Allah. Maka Paus Fransiskus mengingatkan bahwa Kristuslah yang menggetarkan hati kita, perjumpaan dengan-Nyalah yang membuat kita bersemangat dan bukan keindahan ritual atau perayaan.


Kedua: Mengembalikan Rasa Hormat Dengan Menjaga Keheningan


Perjumpaan dengan Kristus yang menggetarkan hati dan memberi semangat itu dimulai dari diri sendiri ketika sudah berada di dalam gereja untuk mengikuti Perayaan Ekaristi yaitu menjaga keheningan. Maka menurut Paus Fransiskus situasi liturgi yang agak ceroboh, kurang persiapan tidak membantu umat Allah dan tidak mendampingi mereka untuk berjumpa dengan Kristus.


Baca: Terkait Rekoleksi di Stasi Waecepang, Pastor Paroki Narang: Persiapkan Kedatangan Tuhan Dengan Sukacita


Oleh karena itu Paus Fransiskus mengingatkan agar situasi disekitar lingkungan gereja sedapt mungkin tenang atau hening, tidak ramai sebelum, selama Ekaristi berlangsung dan sesudah liturgi Ekaristi.


Pesan bijak Paus Fransiskus; “Keheningan yang mempersiapkan kita (Anda) untuk masuk dalam misteri perayaan Ekaristi dan menggemakan Sabda Allah dalam hati kita.” Persaudaraan itu indah, namun itu ditemukan dalam perjumpaan dengan Kristus yang memberi makna pada pertemuan dan kebersamaan kita. Kita harus menemukan kembali dan menghargai keheningan!”, pesan Paus Fransiskus.


Ketiga: Imam Bukan Master of Ceremonies (MC)


Paus Fransiskus mengingkatkan bahwa seringkali masalah muncul dalam perayaan Ekaristi karena imam yang adalah presider (pemimpin) perayaan menjadi master of ceremonies sehingga bukan Kristus yang menjadi pusat dari liturgi tetapi imam yang menjadi pusat dalam liturgi.


Paus Fransiskus menegaskan bahwa imam adalah pemimpin perayaan artinya yang memimpin dan bukan pembawa acara. Maka yang paling baik adalah semakin tersembunyi pembawa acara, semakin baik, semakin sedikit yang melihatnya, semakin baik.


Baca: Adven: Masuk Dalam Waktu Maria


Pada kesempatan ini Paus Fransiskus mengingatkan akan tanggungjawab mengajar dari pemimpin perayaan dalam hal ini para uskup dan para imam menyangkut pembinaan liturgi kepada para imam. Beliau mengutip Sacrosantum Concillium, dokumen Konsili Vatikan II tentang liturgi yang mengutamakan pembentukan liturgi bagi para klerus agar mereka dapat membentuk dan membina kaum awam secara baik dan benar dalam hal litugri. (SC. 14-19; 41-42).



Sumber: Vatican News



Manila: 23-Januari, 2023

Tuan Kopong MSF

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Imam: Pemimpin Perayaan Ekaristi Dan Bukan MC

Trending Now

Iklan